PENGUJIAN ENAM VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr.) PADA TINGKAT SALINITAS BERBEDA

Kedelai (Glycine max L. Merr.) merupakan tanaman pangan sumber protein
yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Kedelai memiliki kandungan protein 35 %
sampai 42 %. Selain kandungan protein, kedelai juga memiliki kandungan isoflavon yang
tinggi. Isoflavon sebagai antioksidan memiliki khasiat sebagai penangkal radikal bebas
dalam tubuh. Ambang batas toleransi cekaman salinitas kedelai berada pada 1,3 dS/m – 5
dS/m berbeda tiap varietas. Terdapat pula varietas yang toleran pada cekaman di atas 6,25
dS/m. Peningkatan variasi dalam penggunaan varietas yang dapat dibudidayakan pada
lahan dengan salinitas tinggi perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai di
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui varietas kedelai yang toleran terhadap
cekaman salinitas, untuk mengetahui interaksi varietas kedelai terhadap cekaman salinitas
dan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil varietas terbaik.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Desember 2021 di rumah kaca
Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan. Faktor
pertama yaitu, V1 : Detam 1, V2 : Detam 2, V3 : Detam 3, V4 : Anjasmoro, V5 :
Grobogan dan V6 : Gepak Kuning. Faktor kedua berupa konsentrasi NaCl, S0 : 0 ppm,
S1:, 1000 ppm, S2 : 2000 ppm dan S3 : 3000 ppm. Penelitian terdiri dari 24 perlakuan
dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 72 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri
dari 4 sampel tanaman, sehingga terdapat 288 unit percobaan.
Analisis varian menunjukkan bahwa seluruh perlakuan varietas berpengaruh nyata
terhadapat variabel pertumbuhan dan hasil pada tanaman kedelai kecuali pada variabel
jumlah cabang 8 MST. Sedangkan pada perlakuan salinitas tidak berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Selain itu tidak terdapat interaksi yang
ditunjukkan pada varietas dan salinitas terhadap variabel pertumbuhan dan hasil tanaman.
Hasil terbaik ditunjukkan oleh varietas Anjasmoro dengan bobot biji per tanaman 15,05 g.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)