PERTUMBUHAN DAN HASIL MUTAN BAWANG MERAH (Allium cepa var. Aggregatum) GENERASI KEDUA (MV2) HASIL IRADIASI SINAR GAMMA

Bawang merah merupakan komoditi hortikultura yang strategis dan bernilai ekonomi
tinggi. Bawang merah biasanya digunakan masyarakat sebagai bumbu penyedap masakan
dan bahan obat tradisional. Kebutuhan bawang merah sebagai bahan pangan terus
mengalami peningkatan permintaan dan konsumsi dari tahun ke tahun seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk, sehingga sangat potensial dan memiliki nilai ekonomi tinggi
di Indonesia. Sebagai upaya peningkatan produktivitas bawang merah diperlukan varietas
baru yang meningkatkan produktivitas, memiliki daya tahan terhadap penyakit, serta kualitas
umbi yang lebih baik, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan
hasil bawang merah generasi kedua hasil iradiasi sinar gamma.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023 sampai dengan Maret 2024
di Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bengkulu, Kota Bengkulu, pada
ketinggian tempat 10 mdpl. Penelitian ini menggunakan umbi bawang merah generasi kedua
yang sudah diradiasi sinar gamma pada generasi pertama dengan dosis 0, 25, 50, 75, 100,
125 Gy. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Setiap perlakuan terdiri atas 3 ulangan dan menghasilkan 18 satuan percobaan.
Masing-masing satuan percobaan terdapat 10 tanaman sehingga diperoleh 180 tanaman.
Untuk satu polybag akan ditanam dua tanaman, sehingga terdapat 90 polybag dalam
penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma memiliki pengaruh nyata
pada hasil penelitian tanaman bawang merah generasi kedua pada parameter tinggi tanaman,
jumlah daun, umur panen dan jumlah stomata. Tanaman kontrol memiliki hasil yang lebih
baik pada parameter tinggi tanaman yaitu 44.2 cm dan perlakuan dengan dosis 100 Gy
memiliki hasil yang lebih baik pada parameter jumlah daun yaitu 21.9 helai dan umur panen
yaitu 75.8 hari serta dosis 125 Gy memiliki hasil yang lebih baik pada parameter jumlah
stomata dengan jumlah 37.7 stomata.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu 2024).