KARAKTER CABANG PRODUKTIF, DAUN DAN BUAH KOPI ROBUSTA (Coffea canephoraPierre ex A. Froehner) UNGGUL BENGKULU POPULASI TANAMAN MENGHASILKAN 1 (TM 1) DI DATARAN RENDAH

Kopi robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) adalah salah satu komoditi
yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Kopi juga menjadi salah satu komoditi
unggulan dalam bidang pertanian yang menjadi sumber devisa negara. Upaya meningkatkan
produktivitas kopi terus dilakukan diantaranya adalah dengan melakukan budidaya
teknologi poliklonal yang ditanam di dataran rendah. Kopi robusta memiliki daya adaptasi
yang baik jika ditanam di dataran rendah karena tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan klon terbaik dari empat klon tanaman
kopi robusta pada fase tanaman menghasilkan 1 di dataran rendah. Kegiatan penelitian ini
dilakukan pada Bulan September sampai Bulan Desember tahun 2023, bertempat di lahan
Alnopri Coffee Centre (ACC), Kelurahan Bentiring Permai, Kecamatan Muara Bangka
Hulu, Kota Bengkulu dengan ketinggain 10 mdpl. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah Split Plot dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan satu faktor
perlakuan yaitu empat klon kopi robusta yang terdiri dari klon Sintaro 1, klon Sintaro 2, klon
Sintaro 3 dan klon Sehasence. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali ulangan, dalam
setiap ulangan terdapat empat jenis klon tanaman, masing-masing klon terdapat empat
tanaman sampel. Sehingga didapatkan 48 tanaman kopi robusta secara keseluruhan.
Peubah yang diamati yaitu jumlah cabang produktif/pohon, jumlah buku
subur/cabang produktif, panjang cabang produktif, panjang ruas cabang produktif, kerapatan
stomata, kadar klorofil daun, tingkat kehijauan daun, jumlah buah/dompol, jumlah total buah
merah/pohon, berat total kopi gelondong basah/pohon, berat total kopi gelondong
kering/pohon, berat total kopi pasar, rendemen hasil. Peubah jumlah total buah merah/pohon,
berat total kopi gelondong basah/pohon, berat total kopi gelondong kering/pohon, berat total
kopi pasar dilakukan sebanyak enam kali pengamatan dengan interval waktu pengamatan
tiga minggu sekali. Peubah jumlah cabang produktif/pohon, jumlah buku subur/cabang
produktif, panjang cabang produktif, panjang ruas cabang produktif, jumlah buah/dompol
diamati pada awal penelitian yaitu sebelum panen pertama dilakukan. Pengamatan peubah
kerapatan stomata daun, kadar klorofil, tingkat kehijauan daun dilakukan diakhir
pengamatan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis varian
(ANAVA) menggunakan Uji F taraf 5%. Hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji
BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon Sintaro 3 merupakan klon
potensial dibandingkan ketiga klon lainnya.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2024)