KAJIAN PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH DENGAN PEMBERIAN BOKASHI KULIT KOPI DAN JAMUR TRICHODERMA SP.

Bokashi kulit kopi berperan dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi dan aerasi
tanah serta meningkatkan kualitas hasil pertanian. Peningkatan produksi memerlukan
ketersediaan unsur hara yang dapat dicapai melalui perbaikan sifat-sifat tanah dengan
penambahan bahan organik. Untuk mengoptimalkan penyerapan unsur hara, ditambahkan
Trichoderma sp., yang memberikan pengaruh positif terhadap perakaran, pertumbuhan dan
hasil produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil dosis bokashi
dan Trichoderma sp. yang paling tepat untuk pertumbuhan dan hasil cabai merah.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dua
faktor yaitu dosis bokashi kulit kopi (K0) 0 ton/ha, (K1) 10 ton/ha, (K2) 20 ton/ha dan
(K3) 30 ton/ha. Faktor kedua yaitu pemberian Trichoderma sp. (T0) Tanpa Trichoderma
sp., (T1) Trichoderma sp. di persemaian dan (T2) Trichoderma sp. saat tanam. Dari
perlakuan tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan, di ulang sebanyak 3 kali, dan setiap
perlakuan terdiri dari 3 tanaman sehingga diperoleh 108 tanaman. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan Analisis Varian (ANAVA) taraf 5%. Apabila terdapat interaksi
yang nyata maka di uji lanjut dengan Duncan Multi Range Test (DMRT) taraf 5% dan jika
berpengaruh nyata pada bokashi kulit kopi dan jamur Trichoderma sp. maka dilanjutkan
dengan Duncan Multi Range Test (DMRT) taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian Trichoderma sp. saat tanam dengan bokashi
kulit kopi 20 ton/ha mampu memberikan pertumbuhan dan hasil cabai merah terbaik
sebesar 5,8 ton/ha. Bokashi kulit kopi 20 ton/ha mampu meningkatkan pertumbuhan cabai
merah UNIB C H13 pada variabel diameter batang, panjang akar, bobot tajuk segar 10 mst,
bobot tajuk segar 15 mst, bobot segar akar 15 mst, bobot tajuk kering 15 mst. Pemberian
Trichoderma sp. di persemaian dan saat tanam mampu menghasilkan akar terpanjang cabai
merah UNIB C H13.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2024)