RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT (AJKS) FASE PRE-NURSERY PADA BERBAGAI MEDIA TANAH

Pembibitan merupakan salah satu faktor keberhasilan untuk meningkatkan
produktivitas kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mencari interaksi dosis AJKS dan
jenis tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit, menentukan dosis AJKS terbaik
terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit, menentukan jenis tanah terbaik terhadap
pertumbuhan bibit kelapa sawit.
Penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2022 hingga Januari 2023 di kelurahan Rawa
Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis
AJKS terdiri atas: A0 = 0 ton/ha, A1 = 5 ton/ha, A3 = 10 ton/ha, A3 = 15 ton/ha dan A4 =
20 ton/ha. Faktor kedua yaitu jenis tanah terdiri dari: T1 = Ultisol, T2 = Gambut dan T3 =
Entisol. Dari dua faktor dihasilkan 45 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 3 kali,
masing-masing satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman, total keseluruhan 135 tanaman bibit
kelapa sawit.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara dosis abu janjang kelapa
sawit dengan jenis tanah. Penambahan abu janjang kelapa sawit dosis 0 - 20 ton/ha tidak
berpengaruh untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit. Jenis tanah entisol menunjukkan hasil
pertumbuhan yang terbaik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2024)