RESPON PERTUMBUHAN TRUE SHALLOT SEED (TSS) BAWANG MERAH TERHADAP KONSENTRASI BAP DAN SUKROSA SECARA IN VITRO

Putri, Delvi Rahmayani and Marlin, Marlin and Reny, Herawati (2024) RESPON PERTUMBUHAN TRUE SHALLOT SEED (TSS) BAWANG MERAH TERHADAP KONSENTRASI BAP DAN SUKROSA SECARA IN VITRO. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI_Dahani Sharon Simbolon_E1J019072 - dahani simbolon.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Bawang merah merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang cukup
penting dan memiliki prospek yang baik. Beberapa faktor, termasuk pertumbuhan populasi,
pertumbuhan industri makanan cepat saji, dan pasar ekspor yang terus berkembang,
berkontribusi pada peningkatan permintaan bawang merah di Indonesia. Produksi bawang
merah di Indonesia berfluktuaksi. Penggunaan TSS sebagai bahan tanam dapat menjadi solusi
dari masalah produksi bawang merah. Tetapi, TSS memiliki kemampuan tumbuh dan ketanahan
bibit cenderung rendah. Upaya alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan metode kultur
jaringan. Penambahan BAP pada media mampu mendorong pembentukan dan perbanyakan
tunas dan penambahan sukrosa dengan konsentrasi tinggi mampu mendorong pembentukan
umbi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi antara BAP dan sukrosa yang
optimum pada pertumbuhan bawang merah asal True Shallot Seed (TSS).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dua faktor.
Faktor pertama adalah konsentrasi BAP dengan 4 taraf yaitu 0, 2, 4, dan 6 mg/L. Faktor kedua
adalah konsentrasi sukrosa dengan 4 taraf yaitu 30, 60, 90 dan 120 g/L. Dengan demikian,
didapatkan 16 kombinasi, menggunakan 3 ulangan maka didapat 48 satuan percobaan. Setiap
unit satuan percobaan terdiri dari tiga botol kultur. Media yang digunakan dalam penetian ini
yaitu media MS. Variabel pengamatan pada penelitian adalah persentase biji berkecambah,
waktu muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun, tinggi tanaman, panjang akar, jumlah akar,
waktu muncul umbi, persentase umbi, jumlah umbi, dan diameter umbi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara BAP dan sukrosa pada
semua variabel pengamatan. Interaksi media perlakuan 0 mg/L BAP dan sukrosa mampu
menghasilkan waktu muncul daun tercepat (13,51 hari) pada konsentrasi sukrosa 30 g/L, jumlah
daun optimum (2,33 helai) pada konsentrasi sukrosa 87 g/L, tinggi tanaman optimum (21,55
cm) pada konsentrasi sukrosa 65,31 g/L, jumlah akar optimum (19,19 akar) pada konsentrasi
sukrosa 70,26 g/L, waktu muncul umbi optimum (56,57 hari) pada konsentrasi sukrosa 68,82,
jumlah umbi optimum (15 umbi) pada konsentrasi sukrosa 66,81 g/L dan diameter umbi
optimum (3.32 mm) pada konsentrasi sukrosa 50 g/L.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2024)

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 07 Oct 2025 02:59
Last Modified: 07 Oct 2025 02:59
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/27809

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200