PELAKSANAAN REHABILITASI TERHADAP ANAK PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI BENGKULU

Penyalahgunaan narkotika telah merusak seluruh elemen masyarakat yang
menjadi pengguna, tidak terkecuali anak. Maka dari itu rehabilitasi hadir untuk
memberikan perlindungan untuk pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika
dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk sembuh dan melanjutkan
kembali kehidupannya dalam masyarakat, terkhusus untuk penyalahguna
narkotika yang diklasifikasikan sebagai anak. Urgensi penulisan ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana proses penerapan rehabilitasi terhadap anak
penyalahguna narkotika dan hambatan apa saja dalam proses penerapan
rehabilitasi. Tulisan ini menggunakan jenis metode penelitian empiris dengan
memaksimalkan pendekatan pelaksanaan lapangan dan pendekatan Undang–
Undang. Hasil penelitian ini di dapatkan bahwa p
roses rehabilitasi terdiri dari 5 (lima) tahap yaitu intake process, detoksifikasi,
entry, primary stage, dan re-entry stage. Penerapan rehabilitasi juga menemukan
hambatan seperti ketidaktahuan masyarakat secara menyeluruh tentang
rehabilitasi anak, tidak kooperatifnya calon residen, ketidaktersediaan tempat
khusus untuk rehabilitasi anak dan anggaran kurang dalam pemenuhan kebutuhan
dalam pelaksanaan rehabilitasi yang ada. Dalam hal ini penulis ingin memberikan
saran bahwa Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu harus memperhatikan
hak anak dalam memberikan rehabilitasi, dan juga lebih mengedepankan sarana
dan fasilitas yang kurang untuk dilengkapi secara konstruktif mengenai
rehabilitasi terhadap anak yang menjadi penyalahguna narkotika, serta
memberikan sosialisasi kepada masyarakat, lebih mengedepankan sumber daya
manusia yang melakukan pelaksanaan rehabilitasi anak dalam pemerhatian anak
bukan hanya teruntuk rehabilitasi dewasa saja.
Kata Kunci : Anak; Penyalahguna Narkotika; Rehabilitasi.