PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL OLEH APARATUR PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH (APIP) PROVINSI BENGKULU DALAM UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Penelitian tentang pemanfaatan media sosial oleh pengawas
pengadan barang dan jasa di Provinsi Bengkulu didasarkan pada pentingnya
memanfaatkan media sosial dalam proses pengadaan barang dan jasa dalam
rangka untuk memaksimalkan pencegahan tindak pidana korupsi . Tujuan
peneletian ini 1). Untuk mengetahui bagaiaman kewenangan yang
dijalankan APIP pada saat ini dalam melakukan pengawasan pengadaan
barang dan jasa 2). Untuk mengetahui bagaiamana pemanfaatan media
sosial yang dilakukan oleh APIP dalam mencegah tindak pidana korupsi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pihak terkait dalam
menanggulangi Tindak Pidana korupsi pengadaan barang dan jasa serta
membaca buku, jurnal, maupun litelatur lainnya yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian ini 1). Kewenangan APIP
dalam pengadaan barang dan jasa yaitu a. audit reguler b. investigasi proses
pengadaan barang dan jasa 2). Pemanfaatan media sosial dilakukan oleh
APIP dengan cara a. menerima laporan melalui media sosial , b.
mempubliskan kegiatan secara umum berkaitan dengan audit pengadaan
barang dan jasa. Adapun saran dalam penelitian ini adalah pemanfaatan
media sosial harus menjadi suatu kewajiban yang patut dilakukan oleh APIP
untuk melakukan pengawasan pengadaan barang dan jasa sehingga setiap
hasil pengawasan tersebut dapat mengikutsertakan masyakarat di dalam
proses pemberian saran dan masukan melalui media sosial.
Kata Kunci: Pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa , Pemanfaatan
Media Sosial , Kewenangan APIP