INVESTIGASI POTENSI LIKUIFAKSI DI KECAMATAN SINGARAN PATI MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE GEOTEKNIK DAN GEOFISIK

Bengkulu pernah dilanda dua gempa besar yaitu dengan magnitude masing�asing sebesar 7,3 SR pada tahun 2000 dan 7,9 SR pada tahun 2007. Kedua
gempa tersebut mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan-kerusakan pada
bangunan yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Selain kerusakan
bangunan, gempa juga mengakibatkan kerusakan struktur tanah yaitu
likuifaksi, sehingga diharuskan adanya penelitian tentang likuifaksi. Penelitian
mengenai potensi likuifaksi ini dilakukan dengan mengukur kecepatan
gelombang geser (Vs) dengan metode mikrotremor. Nilai faktor aman atau
Factor of Safety (FS) ditentukan untuk mengetahui potensi likuifaksi yang
selanjutnya di analisis dengan Metode Simplified Procedure. Besarnya
kemungkinan terjadinya likuifaksi diukur dari tingkat LPI (Liquefaction
Potential Index) yang dianalisis menggunakan persamaan Iwasaki dkk. (1981).
Hasil akhir yang didapatkan dari penelitian ini berupa nilai potensi likuifaksi di
Kecamatan Singaran Pati yang didominasi potensi LPI rendah, Titik penelitian
dengan tingkat LPI kategori rendah sebanyak 9 titik dan dengan kategori
sangat tinggi sebanyak 6 titik. Pada bagian selatan di dominasi oleh LPI
dengan potensi sangat tinggi, dengan nilai tertinggi sebesar 45,522. Luas
wilayah yang menunjukkan tingkat LPI dengan kategori rendah adalah sebesar
335,416 Ha. Untuk wilayah dengan kategori tinggi, luas wilayahnya adalah
188,039 Ha dan untuk wilayah dengan kategori sangat tinggi yaitu sebesar
145,586 Ha.
Kata - kata kunci : Likuifaksi, Kecepatan Gelombang Geser (Vs), Mikrotremor,
Faktor Aman (FS), LPI (Liquefaction Potential Index).