PENGARUH PEMBERIAN PUPUK VERMIKOMPOS DAN DOLOMIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max L. Merrill ) PADA ULTISOL

Setelah padi dan jagung, kedelai merupakan sumber utama protein dan minyak nabati
esensial. Indonesia mengimpor barang-barang tersebut setiap tahunnya untuk memenuhi
permintaan konsumen. Penerapan vermikompos dan dolomit pada tanah Ultisol akan
membantu perkembangan dan hasil tanaman kedelai. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dosis vermikompos dan dolomit yang optimal terhadap pertumbuhan dan hasil
kedelai, serta interaksi antara dosis vermikompos dan dolomit tersebut.
Penelitian ini dilakukan di Kawasan Zona Pertanian Terpadu Medan Baru. Kandang
Limun, Kecamatan Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu pada bulan Oktober 2023 hingga
Januari 2024. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL)
dengan dua faktor, faktor pertama dengan empat taraf dosis vermikompos (0, 5, 10, dan 15
ton/ha-1
) dan faktor kedua dengan tiga taraf dosis dolomit (0, 2, dan 4 ton/ha-1
). Berdasarkan
kedua kriteria tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan, sehingga
diperoleh 36 plot. Setiap petak ditanam 36 tanaman kedelai dengan jarak tanam 20 x 30 cm
serta 5 tanaman sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis vermikompos dan dolomit berinteraksi
dengan variabel pengamatan tinggi tanaman pada 7 MST. Dosis vermikompos terbaik yaitu
15 ton/ha-1 memberikan pengaruh nyata terhadap variabel bobot benih perpetak, jumlah
polong pertanaman, dan jumlah bintil akar, dan pemberian dosis dolomit tidak berpengaruh
nyata terhadap setiap variabel pengamatan.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu. 2024).