APLIKASI BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS DI LAHAN INSEPTISOL

Pengembangan jagung manis pada lahan inseptisol dihadapkan pada kendala
tingkat kesuburan tanah yang rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis di inseptisol yaitu melalui pembenah tanah
berupa biochar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui interaksi antara jenis dan
dosis biochar terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis di lahan inseptisol, (2)
Menentukan jenis biochar yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil jagung manis, dan (3)
Menentukaan dosis biochar yang terbaik untuk pertumbuhan, hasil, dan kualitas jagung
manis di lahan inseptisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Desember
2023 di Desa Pasar Pedati dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL) dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah jenis biochar yang terdiri atas
4 taraf, yaitu: biochar sekam padi, biochar bambu, biochar ampas tebu, dan biochar
campuran. Faktor kedua adalah dosis biochar, yang terdiri atas 4 taraf, yaitu: 0 ton/ha, 5
ton/ha, 10 ton/ha, dan 15 ton/ha. Setiap satuan percobaan terdiri dari 32 tanaman dengan
jumlah sampel perpetakan yaitu 5 tanaman.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi antara jenis dan dosis biochar
pada variabel bobot kering akar. Pemberian jenis biochar berpengaruh nyata pada variabel
diameter batang, luas daun, kehijauan daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman,
bobot basah akar, diameter tongkol, dan bobot tongkol per petak. Penambahan dosis
biochar berpengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, bobot
segar tanaman, bobot kering tanaman, bobot basah akar, bobot kering akar, panjang
tongkol berkelobot, bobot tongkol berkelobot, diameter tongkol, tingkat kemanisan, dan
bobot tongkol per petak.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2024).