PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM AIR MINUM TERHADAP DEPOSISI LEMAK BROILER

Pertumbuhan broiler yang cepat diikuti dengan pertambahan lemak yang cepat pula
sehingga hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan konsumen untuk mengonsumsi
daging broiler dan dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia. Maka perlu
dilakukan penurunan lemak broiler untuk mendapatkan broiler rendah lemak. Upaya yang
dapat dilakukan untuk menurunkan lemak yaitu dengan menggunakan feed aditive alami.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian ekstrak daun kelor
(Moringa oleifera L) dengan etanol 70% sebagai feed additive dalam air minum terhadap
deposisi lemak broiler.
Penelitian dilaksanakan dari bulan September dengan pembuatan ekstrak daun kelor
(Moringa oleifera L) dilanjutkan dengan penelitian pemeliharaan broiler pada bulan Oktober
2023 di kandang Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) dan analisa sampel di
Laboratorium Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang
digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan 5 ulangan dan setiap ulangan
terdiri 8 ekor ekor ayam. Variabel yang diamati adalah persentase lemak abdomen, lemak
proventrikulus, lemak ventrikulus, lemak jantung, lemak leher, lemak sartorial, total lemak
dan fatty liver score broiler.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05)
terhadap persentase lemak abdomen, lemak proventrikulus, lemak ventrikulus, lemak
jantung, lemak leher, lemak sartorial, total lemak dan fatty liver score broiler. Persentase
lemak abdomen berkisar 0,89% - 1,17%, lemak proventrikulus berkisar 0,04% - 0,07%,
lemak ventrikulus berkisar 0,39% - 0,47%, lemak jantung berkisar 0,04% - 0,06%, lemak
leher berkisar 0,06% - 0,07%, lemak sartorial berkisar 0,49% - 0,60%, total lemak berkisar
1,97% - 2,33% dan fatty liver score berkisar 2,00 - 3,00.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun kelor (Moringa
oleifera L) dengan etanol 70% sebagai feed additive dalam air minum dengan level 0,45 g
sampai 1,35 g tidak dapat menurunkan rataan persentase lemak abdomen, lemak
proventrikulus, lemak ventrikulus, lemak jantung, lemak leher, lemak sartorial (paha), total
lemak, fatty liver score broiler.
(Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu 2024).