STUDI DESKRIPSI MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK POTENSIAL BURUNG CINTA (Agapornis sp. ) DI KOTA BENGKULU

Seiring kemajuan ilmu peternakan, semakin banyak jenis hewan yang dipelihara,
salah satunya adalah burung cinta atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Lovebird.
Burung cinta memiliki nilai jual yang tinggi sehingga beberapa orang bahkan menjadikannya
sebagai bisnis komersial atau sampingan. Salah satu cara untuk meningkatkan populasi dan
mempercepat penyebaran burung cinta adalah dengan memperhatikan manajemen
pemeliharaannya. Manajemen pemeliharaan ini dapat berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangbiakan burung cinta serta menjamin kesehatannya. Manajemen pemeliharaan
adalah metode untuk membuat bisnis peternakan berkualitas dan kuantitas tinggi, karena
manajemen pemeliharaan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula. Pasar burung
cinta ini masih memiliki prospek yang sangat baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Dari perspektif bisnis, penangkaran burung cinta sangat menguntungkan karena
pasokan burung cinta yang sedikit di pasar serta anakannya mudah dijual ke pedagang
burung.
Waktu dan tempat penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari sampai bulan
Maret 2024 di 9 Kecamatan di Kota Bengkulu. Data dikumpulkan dengan cara
wawancara, pengisisan kuesioner dan pengamatan langsung di lapangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa meskipun manajemen pemeliharaan burung cinta di Kota
Bengkulu sudah baik, tetapi manajemen kesehatan masih kurang baik dengan jumlah ternak
yang sakit sebesar 72,73%. Berdasarkan 26 responden yang ditemukan sudah melakukan
hal-hal yang terkait dengan manajemen pemeliharaan seperti pemilihan bibit dengan kualitas
bibit bagus sebanyak 92,31%, reproduksi, kandang dan fasilitas, pemberian pakan, sanitasi
dan kesehatan serta perlakuan pemelihara.
(Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu 2024).