INSIDENSI PENYAKIT KARAT DAUN (Phakopsora pachyrhizi) PADA LIMA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.)

Tampubolon, Devi Trisna and Tunjung, Pamekas and Dwinardi, Apriyanto (2024) INSIDENSI PENYAKIT KARAT DAUN (Phakopsora pachyrhizi) PADA LIMA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.). Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
DEVI TRISNA TAMPUBOLON_DRAF SKRIPSI FULL 8 Agustus 2024 123 - Devi Tampubolon.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu komoditas pangan terpenting ke
tiga setelah padi dan jagung. Selain itu, kedelai juga merupakan komoditas palawija
yang kaya akan protein dan merupakan sumber protein nabati paling populer bagi
masyarakat Indonesia pada umumnya. Kedelai berperan sebagai sumber protein nabati
yang sangat penting dalam rangka peningkatan gizi masyarakat, karena selain aman bagi
kesehatan juga relatif murah dibandingkan sumber protein hewani. Infeksi P pachyrhizi
dikenal dengan penyakit karat, yang merupakan penyakit penting pada tanaman
kedelai di berbagai negara, dan menjadi kendala terhadap upaya untuk mempertahankan
produksi kedelai di tingkat petani. Serangan penyakit dapat menyebabkan daun
menguning dan mudah rontok. Infeksi yang cepat menyebabkan tanaman menjadi tua
dini, polong tidak berisi dan jumlah polong dan berat biji rendah. Tanda infeksi dapat
ditemukan pada permukaan daun berupa bercak coklat. Pada permukaan bawah daun
akan ditemukan pustul yang merupakan kumpulan uredium.
Menanam varietas kedelai yang tahan penyakit karat merupakan cara
pengendalian yang murah, mudah dilaksanakan, dan tidak mencemari lingkungan.
Menanam varietas tahan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah inokulum awal
(Zadoks dan Schein, 1979). Ketahanan suatu varietas terhadap suatu penyakit umumnya
tidak berlangsung selamanya. Jika muncul ras baru yang lebih virulen, ketahanan
varietas tersebut akan patah. Oleh karena itu, adanya varietas-varietas baru kedelai yang
tahan terhadap penyakit karat sangat dibutuhkan dalam upaya mengendalikan penyakit
tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung insidensi penyakit karat
daun (P pachyrhizi) pada lima varietas kedelai (Devatra 1, Dering 2, Denasa 1, Dena 1
dan Devon 2).
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2023 sampai April 2024 di
Rumah Kasa dan Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu. Penelitian telah dilaksanakan dengan menghitung insidensi 5 varietas benih
kedelai, yaitu Devatra 1, Dering 2, Denasa 1, Dena 1 dan Devon 2 dari koleksi proteksi
tanaman dan Balai Pengujian Standar Intrumen Tanaman Aneka Kacang. Ada beberapa
variabel pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu variabel pertumbuhan
tanaman kedelai yang diamatai Tinggi tanaman (cm), Jumlah cabang, Jumlah daun
terbuka, Bobot brangkasan basah dan kering, Bobot biji per-tanaman, bobot 100 biji.
Variabel penyakit yang diamati adalah Masa inkubasi (Hari), Gejala serangan,
Persentase serangan penyakit (%),Intensitas Serangan (%).Variabel yang diamati untuk
ketahanan struktural dan biokimia tanaman kedelai yaitu Jumlah stomata pada daun,
Jumlah bulu daun (trikoma), tingkat kehijauan daun, Kandungan asam salisilat,
kandungan fenol.
Hasil penelitian Insidensi penyakit karat daun pada lima varietas kedelai
menunjukkan insidensi yang berbeda-beda. Variabel pertumbuhan lima varietas kedelai
pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah cabang tanaman, jumlah daun varietas yang
paling baik pertumbuhannya yaitu Denasa 1. Intensitas serangan varietas yang memiliki
intensitas serangan paling rendah yaitu varietas Denasa 1. Variabel ketahanan struktural
dan biokimia jumlah stomata, jumlah bulu daun, tingkat kehijauan varietas Denasa 1
adalah yang paling baik. kandungan asam salisilat, kandungan fenol varietas Denasa 1
yang paling baik. Dari seluruh variabel pengamatan yaitu variabel pertumbuhan,
variabel penyakit dan variabel ketahanan struktural dan biokimia varietas yang paling
baik dan dapat direkomendasikan ditunjukkan pada varietas Denasa 1. Perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut pada beberapa varietas kedelai untuk penyakit karat, serta
pengendalian penyakit pada tanaman kedelai yang harus lebih ditingkatkan untuk
menekan perkembangan dan penyebaran penyakit.
(Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Perlindungan Tanaman, Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu)

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Protection
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 08 Oct 2025 02:30
Last Modified: 08 Oct 2025 02:30
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/28095

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200