VERBA DALAM BAHASA REJANG PADA FOLKLOR LISAN ( KTUAI AGUNG ) MASYARAKAT DESA TABA BARU LAIS BENGKULU UTARA

Wijaya, Zuhri and Suryadi, Suryadi and Ngudining, Rahayu (2025) VERBA DALAM BAHASA REJANG PADA FOLKLOR LISAN ( KTUAI AGUNG ) MASYARAKAT DESA TABA BARU LAIS BENGKULU UTARA. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of SKRIPSI] Text (SKRIPSI)
zuhri wijaya A1A018016 - zuhriwijaya bkl.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk verba bahasa Rejang pada
folklore lisan (Ktuai Agung) masyarakat Desa Taba Baru, Kecematan Lais Bengkulu
Utara. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melengkapi bentuk verba bahasa
Rejang yang diceritakan secara lisan oleh tokoh masyarakat Desa Taba Baru Lais
Bengkulu Utara yang menggunaka bahasa sehari hari untuk menjabarkan cerita
tentang Ktuai Agung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, teknik
rekaman, dan teknik simak-catat. Langkah-langkah pengolahan data dilakukan
dengan tahapan: (1) pentranskripsi data; (2) pengidentifikasi data; (3) pengklasifikasi
data; (5) penginterpretasi data; dan (6) penyimpulkan data. Pada penelitian ini
ditemukan dua bentuk verba yaitu verbal bebas dan verba turunan. Berdasarkan
bentuk dan makna verba dapat dilihat bahwa verba turunan diklasifikasikan menjadi
tiga yaitu: verba turunan berafiks, verba turunan paduan leksem dan verba turunan
bereduplikasi. Salah satu contoh verba bebas yaitu kata Alau yang artinya pergi. kata
alau digolongkan kedalam verba bebas karena bisa bergerak sendiri tanpa ada proses
morfologis pada kata tersebut. Contoh verba berafik yaitu pada kata Mgep. kata
Mgep berasal dari kata Gep yang mengalami proses morfologis yaitu imbuhan awal
me- pada kata gep sehingga menjadi Mgep. Contuh verba paduan leksem yaitu pada
kata muk mei. yang jika dikaji dalam bahasa rejang kedua kata ini ialah kata kerja
dan kata benda, namun dalam bahasa rejang kata muk harus selalu dikuti dengn kata
benda sehingga verba ini memiliki makna. Contoh verba bereduplikasi yaitu kalimat
gong pegong yang mengalami proses penggabungan kata gong pegong menjadi
gegong.
Kata kunci: Bentuk Verba, Bahasa Rejang, Folklor Lisan, Masyarkat, Desa Taba-
baru, Bengkulu Utara.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Education > Department of Indonesian Language and Literature Education
Depositing User: Septi, M.I.Kom
Date Deposited: 08 Oct 2025 03:52
Last Modified: 08 Oct 2025 03:52
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/28100

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200