KERAGAMAN SPESIES KUTU PUTIH PADA TANAMAN JAMBU BIJI DI PROVINSI BENGKULU

Jambu biji, Psidium guajava. L., (Myrtaceae) merupakan tanaman yang populer di
Indonesia dengan nilai ekonomi yang tinggi. Akan tetapi masyarakat belum banyak yang
membudidayakan jambu biji secara intensif. Masyarakat Bengkulu membudidayakan
tanaman jambu biji pada umumnya hanya sebagai tanaman pekarangan yang buahnya
hanya dikonsumsi sendiri. Jambu biji menjadi inang berbagai serangga hama, termasuk
salah satu di antaranya kutu putih (Hemiptera: Pseudococcidae). Kelompok serangga hama
penghisap cairan sel ini dapat berasosiasi dengan semua bagian tanaman dari batang, daun,
buah dan ranting. Jarang ada tindakan pengendalian kutu putih pada tanaman pekarangan
yang dilakukan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
keanekaragaman spesies kutu putih yang berasosiasi dengan tanaman jambu biji di wilayah
Provinsi Bengkulu pada level ketinggian yang berbeda.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2023 hingga April 2024.
Identifikasi spesies kutu putih dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan lokasi
sebagai berikut: Bengkulu Tengah dengan ketinggian 0-200 m dpl, Bengkulu Utara dengan
ketinggian 201-500 m dpl dan Kepahiang dengan ketinggian 501-800 m dpl. Pengamatan
dan koleksi sampel akan dilakukan untuk satu kali pengamatan dari setiap lokasi yang
ditetapkan. Setiap pada titik ketinggian di ambil sampel kutu putih dengan jumlah
keseluruhan 60 sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling
(pengambilan secara sengaja). Pengambilan sampel kutu putih dilakukan dari bagian
tanaman yang berbeda, meliputi daun, batang dan buah.
Hasil penelitian mendapatkan enam spesies dari lima genus kutu putih yang
berasosiasi dengan tanaman jambu biji di Provinsi Bengkulu yaitu Dysmicoccus lepelleyi
(Betrem), Ferresia dasylirii (Cockerell), Planococcus dischidiae (Takahashi), Planococcus
lilacinus (Cockerell), Pseudococcus philippinicus Williams dan Rastrococcus chinensis
Ferris. Adapun spesies D. lepelleyi hanya ditemukan pada tanaman jambu biji di wilayah
dengan ketinggian 519 m dpl. Spesies F. dasylirii, P. disidae, P. lilacinus dan P.
philippinicus ditemukan pada tanaman jambu biji pada ketinggian >800 m dpl. Spesies R.
chinensis ditemukan pada tanaman jambu biji pada semua level ketinggian tempat. Spesies
yang paling banyak berasosiasi pada tanaman jambu biji pada semua ketinggian adalah
spesies R. chinensis. Sementara itu yang paling sedikit berasosiasi dengan tanaman jambu
biji adalah D. Lepelleyi, F. dasylirii dan P. philippinicus.
(Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)