IDENTIFIKASI NEMATODA PARASIT PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PT. BIO NUSANTARA TEKNOLOGI DAN LIMA KECAMATAN DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah tumbuhan yang termasuk ke dalam famili
Arecacea sebagai penghasil minyak nabati utama di Indonesia. Nematoda parasit merupakan
salah satu Organisme Pengganggu Tanaman penting yang menyerang berbagai jenis tanaman
budidaya termasuk kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis
nematoda dan kelimpahan nematoda yang berasosiasi dengan tanaman kelapa sawit di PT. Bio
Nusantara Teknologi dan di lima Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2023 sampai dengan April 2024 pada lahan
tanaman kelapa sawit yang ada di PT. Bio Nusantara Teknologi dan juga kebun milik rakyat di
Kabupaten Bengkulu Tengah, sedangkan identifikasi dilakukan di Laboratorium Proteksi
Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode
random sampling dengan area sampel terpusat pada lahan budidaya tanaman kelapa sawit
dengan mengambil lima titik dari setiap umur tanaman yang berbeda yaitu 2014, 2015 dan 2016,
sementara untuk kebun milik rakyat pengambilan sampel diambil dari Kecamatan yang berbeda
dan dari masing-masing Kecamatan ditentukan lima desa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perkebunan kelapa sawit PT. Bio Nusantara
Teknologi tidak ditemukan nematoda, sementara pada lima Kecamatan di Bengkulu Tengah
ditemukan dua genus, yaitu Meloidogyne dan Tylenchus. Untuk kelimpahan nematoda yang
paling tinggi terdapat di Kecamatan Karang Tinggi, dengan populasi sebanyak 61 ekor per 5
gram akar (Meloidogyne 34 dan Tylenchus 27) dan sebanyak 56 ekor per 100 gram tanah
(Meloidogyne 32 dan Tylenchus 24), sedangkan kelimpahan nematoda yang paling sedikit
terdapat di Kecamatan Pematang Tiga dengan populasi sebanyak 38 ekor per sampel akar
(Meloidogyne 20 dan Tylenchus 18) dan sebanyak 43 ekor per sampel tanah (Meloidogyne 24
dan Tylenchus 19).
(Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)