DETEKSI DAN IDENTIFIKASI CENDAWAN TERBAWA BENIH PADA ENAM VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogea L.)

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan komoditas penting kedua
setelah kacang kedelai. Produksi kacang tanah di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010-2015
berturut-turut adalah 7.245 ton, 6.444 ton, 5.803 ton, 4.612 ton, dan 3.630 ton. Produksi
kacang tanah mengalami penurunan pada tiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh salah
satu faktor yakni penyakit terbawa benih. Karena benih merupakan salah satu komponen
penting dalam keberhasilan produksi pertanian. Maka penggunaan benih bermutu mampu
meningkatkan produksi pertanian dan dapat mengurangi serangan hama dan penyakit di
lapangan.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2023 hingga bulan Maret 2024 di
Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Pengujian ini
menggunakan 6 varietas kacang tanah, yakni Katana 2, Kancil, Kelinci, Tala 1, Bison, dan
Talam 3 yang berasal dari Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi)
Kabupaten Malang, Jawa Timur dan pada setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali
sehingga didapati 24 satuan percobaan. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa metode
pengujian benih diantaranya, pemeriksaan biji kering, pemeriksaan dengan metode
grinding (pencucian benih), pemeriksaan dengan metode blotter test, dan pemeriksaan
dengan menggunakan metode seedling symptom test. Hasil yang diperoleh akan
dibandingkan dengan literatur untuk mengidentifikasi cendawan yang ditemukan. Buku
identifikasi yang digunakan adalah buku identifikasi Barnett and Hunter, (1972).
Hasil penelitian ditemukan enam spesies cendawan terbawa benih yaitu Aspergillus
sp., Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Penicillium sp., Alternaria sp., dan Rhizoctonia
sp., dan ada lima isolate yang belum teridentifikasi dengan kode Isolat C1, Isolat C2, Isolat
C3, Isolat C4, dan Isolat C5.
Kata kunci : Benih, Cendawan, Kacang Tanah, Varietas.