DETEKSI MOLEKULER BEGOMOVIRUS DAN ASOSIASINYA DENGAN BETASATELIT DNA PENYEBAB PENYAKIT KUNING KERITING PADA CABAI DI DATARAN MENENGAH DAN DATARAN TINGGI

Alamria, Intan Suryani and Mimi, Sutrawati and Hendri, Bustamam (2024) DETEKSI MOLEKULER BEGOMOVIRUS DAN ASOSIASINYA DENGAN BETASATELIT DNA PENYEBAB PENYAKIT KUNING KERITING PADA CABAI DI DATARAN MENENGAH DAN DATARAN TINGGI. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI_INTAN20SURYANI20ALAMRIA_E1K02001420(1).20(1)202_compressed - Intan Suryani alamria.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Produktivitas tanaman cabai di Indonesia mengalami penurunan yang disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah adanya serangan penyakit virus keriting kuning.
Beberapa spesies Begomovirus berasosiasi dengan Betasatelit yang dapat berperan dalam
peningkatan infeksi kompleks penyakit keriting kuning ini di lapangan. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas tanaman cabai di Indonesia. Adapun salah
satu pengendalian virus yaitu mengunakan varietas tahan. Tujuan dari penelitian ini
menganalisa korelasi antara gejala infeksi, insidensi penyakit dan keparahan penyakit
Begomovirus terhadap asosiasi Betasatelit, pada genotipe cabai uji yaitu (UNIB CH73,
UNIB CH43, Sofie UNIB). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2023
sampai Februari 2024 di Laboratorium Biologi Molekuler dan Proteksi Tanaman, Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu dan lahan budidaya tanaman cabai Kab. Kepahiang dan
Kab. Rejang lebong. Penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapanyaitu survei lapangan,
pengambilan sampel, perhitungan insidensi penyakit, keparahan penyakit, deteksi
Begomovirus dan BetaSatelit dengan mengunakan metode PCR.
Hasil penelitian ini menunjukan insidensi dan keparahan Begomovirus lebih tinggi di
Kab. Kepahiang di banding Kab. Rejang Lebong. Insidensi penyakit tertinggi pada lahan
pengamatanKab. Kepahiang dialami genotipe Taro, Lado dan Sofie UNIB yaitu 80-95%
serta keparahan penyakit tertinggi pada genotipe Sofie Unib 75% pada lahan Kab.
Kepahiang. Dengan hasil deteksi PCR positif DNA Betasatelit dan Begomovirus yang
berhasil diperoleh dari sampel daun bergejala mosaik kuning, malformasi daun dan kerdil.
Kondisi lahan budidaya pengamatan terdapat inang alternatif Betasatelit gulma Babadotan
(Ageratum conyzoides). Berdasarkan keparahan penyakit yang tinggi 41-75% di Kab.
Kepahiang menunjukan rata-rata genotipe sangat rentan.
Genotipe CH73 menunjukan intensitas serangan serta keparahan penyakit paling rendah
di banding dengan genotipe lainnya pada lahan Kab. Kepahiang maupun Kab. Rejang
Lebong, dengan tingkat keparahan 16%. Hasil deteksi PCR menggunaan primer
beta01/beta02 untuk Betasatelit menunjukan negatif pada usia tanaman 5 minggu.
Sedangkan hasil deteksi Begomovirus dengan primer SPG1/SPG2 positif di mulai dari 5
minggu. Adapun gejala yang ditimbulkan hanya mosaik kuning. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh terhadap peningkatan insidensi, keparahan penyakit, serta ekspresi gejala
yang disebabkan adanya asosiasi Betasatelit terhadap inang virus.
Ka ta kunci : Cabai, Begomovirus, Betxasatelit,Varietas taha n

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Protection
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 08 Oct 2025 04:23
Last Modified: 08 Oct 2025 04:23
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/28190

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200