PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD), PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
(SAKD), PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
Oleh :
Rizka Mazida1)
Nila Aprila2)
RINGKASAN
Pemerintah daerah wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan
sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. Laporan keuangan juga merupakan suatu bentuk wujud dari transparansi dan
akuntabilitas pemerintah daerah kepada pihak lain. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010, laporan keuangan pemerintah dikatakan
berkualitas jika informasi tersebut relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat
dipahami. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah (SAKD), pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian internal
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Populasi dalam penelitian ini
adalah 39 SKPD Pemerintahan Kota Bengkulu dengan sampel yang digunakan dalam
penelitian adalah sampel sensus, yaitu seluruh populasi penelitian. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer
menggunakan kuesioner. Kuesioner yang disebarkan berupa pernyataan tertulis
dengan menggunakan skala likert. Penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi
linier berganda menggunakan program SPSS 25 for windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah (SAKD), pemanfaatan teknologi informasi, Sistem Pengendalian Internal
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Keterbatasan penelitian ini yaitu pada saat penyebaran kuesiner belum bisa
memastikan bahwa responden yang mengisi kuesioner sesuai dengan yang
diharapkan sehingga ada kemungkinan terdapat kelemahan dalam pengisian
pernyataan pada kuesioner. Dan dari jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 39
eksemplar, hanya 24 eksemplar responden yang mengisi format jabatan, sehingga ada
kemungkinan dalam mengisi pernyataan pada kuesioner tidak sesuai dengan sampel
yang direncanakan.
Saran dalam penelitian ini adalah bagi peneliti selanjutnya, pada saat
menyebarkan kuesioner diharapkan dapat lebih memastikan apakah responden
mengisi kuesioner dengan baik dan benar sesuai dengan identitas responden dan
pernyataan penelitian yang diberikan oleh peneliti. Dan bagi peneliti selanjutnya,
diharapkan pada saat menyebarkan kuesioner untuk lebih teliti dan mengingatkan
setiap instansi agar mengisi identitas responden.
Kata kunci : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Sistem Pengendalian Internal dan Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah.