PREDIKSI LAJU SEDIMENTASI PADA WADUK PLTA MUSI KABUPATEN KEPAHIANG

PLTA Musi terletak di Desa Ujan Mas Atas, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten
Kepahiang, Bengkulu. PLTA Musi merupakan PLTA besar pertama yang
dibangun di Provinsi Bengkulu yang mempunyai kapasitas 3 x 70 megawatt
atau 210 MW. Produktivitas energi listrik yang dihasilkan PLTA Musi
dipengaruhi oleh ketersediaan air yang ditampung oleh waduk. Umumnya
waduk rentan mengalami pendangkalan yang diakibatkan oleh proses
sedimentasi. Hal ini dapat berdampak buruk terhadap produktivitas PLTA
dalam menghasilkan energi listrik serta pemenuhan kebutuhan air pada
kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
untuk menganalisis tingkat sedimentasi pada waduk PLTA Musi. Data yang
diperoleh di lapangan berupa data kecepatan aliran, kedalaman, dan sampel
sedimen dasar (bedload). Sampel diuji di laboratorium untuk mengetahui jenis
tanah dan memperoleh data yang digunakan untuk analisa. Metode perhitungan
analitik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Schklitsch, Meyer�Peter Muller, Ackers-White, DuBoys, dan Van Rijn. Hasil penelitian
memberikan hasil Metode Ackers-White cocok digunakan untuk
menggambarkan kondisi pengendapan sedimen di area tinjauan dengan tingkat
sedimentasi sebesar 5,670x10-1
ton/tahun. Metode DuBoys dan Metode Meyer�Peter Muller memberikan hasil hampir mendekati masing-masing sebesar
5,959x104
ton/tahun dan 3,373x104
ton/tahun. Metode Van Rijn tidak cocok
digunakan untuk menggambarkan kondisi sedimen karena menghasilkan
tingkat sedimentasi bernilai negatif yaitu sebesar -4,331 ton/tahun. Debit
sedimentasi yang dihasilkan Schoklitsch juga terlalu besar dan tidak akurat
digunakan untuk menganalisa tingkat sedimentasi pada area tinjauan.
Schoklitsch menghasilkan debit sedimentasi sebesar 2,750x106
ton/tahun.
Kata kunci :PLTA Musi, waduk, Sedimentasi, Metode Schoklitsch, Metode
Meyer-Peter Muller, Metode Ackers-White, Metode DuBoys,
Metode Van Rijn.