PENERAPAN METODE EMPIRIS TERHADAP LAJU SEDIMEN DASAR PADA SUNGAI LEMAU

Sungai Lemau terletak di Desa Susup, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi
Bengkulu yang merupakan bagian dari PLTA Musi. Sungai Lemau telah
mengalami pendangkalan dasar sungai akibat terjadinya sedimentasi.
Sedimentasi yang terjadi menyebabkan volume tampung pada Sungai Lemau
bertambah. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung dan membandingkan
angkutan sedimen dasar (bedload) yang terjadi pada Sungai Lemau dengan
menggunakan pendekatan metode empiris. Angkutan sedimen dihitung
dengan menggunakan Persamaan Meyer-Peter Muller, Ackers-White,
Schoklitsch, Van Rijn, dan DuBoys. Hasil yang didapat dari perhitungan laju
angkutan sedimen dasar (bedload) menggunakan pendekatan metode empiris
yaitu Metode Meyer-Peter Muller adalah sebesar 15.402 ton/hari, Metode
Ackers-White sebesar 0,2559 ton/hari, Metode Schoklitsch sebesar 550
ton/hari, Metode DuBoys sebesar 758 ton/hari dan Metode Van Rijn sebesar
1,107 ton/hari. Hasil analisis angkutan sedimen diperoleh bahwa Metode
Ackers-White lebih cocok untuk diterapkan pada Sungai Lemau karena
memiliki parameter yang mempertimbangkan debit secara spesifik dan
Metode Ackers-White lebih realistis jika diterapkan pada kondisi aktual
apabila terjadi sedimentasi.
Kata kunci : Sedimen Dasar, Meyer-Peter Muller, Ackers-White,
Schoklitsch, Van Rijn, DuBoys