ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS KERUPUK IKAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) CERIA MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

Rencana pengembangan suatu industri sering terbentur pada permasalahan aspek
produksi dan finansial. Rencana pengembangan industri kecil membutuhkan analisis
kelayakan finansial untuk melihat apakah usaha yang akan dijalankan dapat memberi
keuntungan atau tidak sehingga secara ekonomis bisa dilakukan pengembangan dan bisa
memaksimalkan proses produksi yang ada. Aspek - aspek produksi yang memberikan
pengaruh terhadap proses produksi dan berdampak terhadap kelangsungan industri harus
diperhatikan. Harga bahan baku yang tidak tetap dalam produksi kerupuk dikhawatirkan
akan dapat berpengaruh terhadap harga jual produk yang juga dapat berubah tergantung
dengan harga bahan baku yang dibeli. Sehingga penurunan atau kenaikan harga tersebut
dapat menimbulkan perubahan yang nyata terhadap kelangsungan industri kerupuk Ceria.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil kelayakan finansial pada
UMKM Ceria memproduksi kerupuk ikan dan menentukan sensitivitas UMKM Ceria
terhadap penurunan harga jual dan kenaikan biaya variabel sehingga dapat menjadi
pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam pengembangan usaha yang akan
dilakukan. Analisis kelayakan finansial yang dilakukan meliputi, Break Even Point, Payback
Period, Net Present Value, Net Benefit Cost Ratio, Revenue Cost Ratio, dan analisis
sensitivitas terhadap penurunan harga jual dan kenaikan biaya variabel.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan gambaran kelayakan finansial UMKM
Ceria pada analisis BEP menunjukkan UMKM Ceria mencapai BEP, nilai Revenue Cost
Ratio sebesar 1,61 – 1,98, Payback Period pada 2 bulan 22 hari, Net Present Value Rp.
190.044.388,00, dan nilai Net Benefit Cost Ratio 11,15 sehingga dapat disimpulkan usaha
layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Pada analisis sensitivitas terdapat dua skenario
yaitu terjadi penurunan harga sebesar 5,95% dan 12,5%.dan kenaikan biaya variabel sebesar
5,95% dan 12,5%. Hasil analisis sensitivitas pada dua skenario tersebut menunjukkan hasil
tidak sensitif sehingga usaha masih menguntungkan dan layak untuk dikembangkan.
(Program Studi Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)