PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN BAKU DAN PEREKAT LIMBAH CAIR CPO TERHADAP MUTU BIOPELET CAMPURAN TANDAN KOSONG DAN PELEPAH KELAPA SAWIT

Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik
berupa produk maupun buangan. Selain digunakan untuk tujuan primer yaitu serat, bahan
pangan, pakan ternak, minyak nabati dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai
sumber enegi (bahan bakar) terbarukan. Biopelet merupakan jenis bahan bakar padat
berbasis limbah biomassa yang memiliki ukuran dan bentuk yang lebih kecil dari pada
briket. Kelebihan biopelet sebagai bahan bakar antara lain memiliki densitas tinggi, mudah
dalam penyimpanan dan penanganan. Perekat merupakan suatu bahan atau zat yang
memiliki kemampuan mengikat dua benda melalui ikatan permukaan. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan pengaruh perbandingan bahan baku dan perekat limbah cair
CPO terhadap karakteristik fisik, kimia dan Mengindentifikasi kualitas biopelet yang
dihasilkan.
Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (1 faktor) yaitu
perbandingan bahan baku dan perekat limbah cair CPOCPO (B) yang terdiri dari 5 taraf
perlakuan yaitu (B1) 80 % : 20 %, (B2) 75 % : 25 %, (B3) 70 % : 30 %, (B4) 65 % : 35 %
dan (B5) 60 % : 40 %. Bahan baku yang digunakan adalah campuran tandan kosong dan
pelepah kelapa sawit dengan perbandingan berat 70 : 30. Masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 3 kali, sehingga di dapat 15 unit percobaan.
Hasil penelitian menunjukan persentase perekat limbah cair CPO terhadap
karakteristik fisik dan kimia biopelet berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air, kekuatan,
nilai kalor, laju pembakaran dan kadar abu, namun berpengaruh tidak nyata terhadap nilai
kerapatan. Peningkatan persentase perekat limbah cair CPO ke dalam bahan baku dapat
meningkatkan nilai kadar air, kerapatan, nilai kalor, dan kekuatan semakin banyak
persentase perekat limbah cair CPO yang ditambahkan maka nilai yang dihasilkan semakin
tinggi, namun untuk laju pembakaran dan kadar abu semakin banyak persentase perekat
limbah cair CPO yang ditambahkan maka nilai yang dihasilkan semakin rendah. Kemudian
berdasarkan penelitian yang telah dilkukan untuk uji kadar air, kerapatan massa, nilai
kalor, kekuatan, laju pembakaran dan kadar abu. Seluruh parameter yang dihasikan telah
memenuhi standard SNI 8675: 2018.
(Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)