KAJIAN LAMA ALIRAN UAP BERTEKANAN 3 BAR TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU CPO

Kemajuan agroindustri di Indonesia khususnya perkebunan kelapa sawit memiliki
prospek yang sangat bagus. Kemajuan agroindustri ini didukung dengan semakin luasnya
lahan tanam yang tersedia. Luas lahan tanam yang tersedia mendorong semakin banyaknya
Perusahaan Pengolahan kelapa sawit yang berdiri di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan alat modifikasi tersebut untuk pengukusan brondolan
sawit dengan kapasitas pengukusan 5 kg. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya akan
diolah untuk dilakukan ekstraksi dengan menggunakan alat spiner. Kajian penelitian ini
pada hasil CPO dari ekstraksi yang selanjutnya akan diukur terhadap rendemen, ALB,
kadar air, kadar kotoran.
Hasil dari lama waktu pengaliran uap terhadap rendemen hasil dari lama waktu
pengaliran uap menggunakan alat modifikasi dari alat penyulingan minyak atsiri dengan
tekanan 3 bar terhadap rendemen. Samping itu, rendemen produksi yang diperhatikan
harus sesuai standar perusahaan (20-24%). Pada pengujian rendemen diperoleh 16,93-
18,07%. Rendemen hasil terbanyak diperoleh dari lama waktu perlakuan 45 menit sebesar
18,07%, sedangkan rendemen terendah pada lama waktu perlakuan 15 menit sebesar
16,93%. Maka hasil rendemen yang diperoleh pada penelitian ini belum memenuhi standar
SNI.
Mutu CPO dari lama waktu pngaliran uap menggunakan alat modifikasi dari alat
penyulingan minyak atisiri dengan tekanan 3 bar terhadap mutu CPO yaitu alb, kadar air
dan kadar kotoran. Syarat mutu SNI untuk kadar asam lemak bebas CPO adalah 5%.
Berdasarkan analisis diperoleh kandungan asam lemak bebas tertinggi pada lama waktu
perlakuan 45 menit sebesar 6,28%, sedangkan kandungan asam lemak bebas terendah pada
lama waktu perlakuan 15 menit sebesar 5,34%. Maka hasil kandungan asam lemak bebas
CPO yang diperoleh belum memenuhi standar SNI. Syarat mutu SNI untuk kadar air
adalah 0,50%. Berdasarkan analisis diperoleh kadar air tertinggi pada lama waktu
perlakuan 45 menit sebesar 0,87%, sedangkan kadar air terendah terdapat pada lama
perlakuan 15 menit sebesar 0,47%. Maka hasil kadar air pada CPO yang diperoleh telah
sesuai standar SNI. Sedangkan untuk syarat mutu kadar kotoran adalah 0,50%.
Berdasarkan analisis diperoleh kadar kotoran tertinggi pada lama waktu perlakuan 15
menit sebesar 0,60%, sedangkan kadar kotoran terendah pada lama waktu perlakuan 30
dan 45 menit sebesar 0,53%. Maka hasil kadar kotoran pada CPO yang diperoleh belum
memenuhi satandar SNI.
(Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)