KONDISI PSIKOSOSIAL PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA PADANG SUMATERA BARAT (Studi Kasus Dampingan di Lembaga P2TP2A Kota Padang)

Kondisi psikososial perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
merupakan isu yang kompleks dan mendapat banyak perhatian di berbagai
kalangan. Dampak dari KDRT ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari hingga
kesehatan fisik mereka. Secara sosial, perempuan korban KDRT sering merasa
terisolasi dan mendapatkan stigma dari masyarakat. Lingkungan sosial yang tidak
mendukung dapat memperburuk kondisi mereka, dan menyebabkan perasaan
rendah diri dan ketidakberdayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kondisi psikososial perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga di Kota
Padang Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Data
dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, dengan
keseluruhan informan berjumlah 8 orang yaitu 5 orang perempuan korban KDRT,
2 orang pendamping dari P2TP2A, dan 1 orang kerabat dekat korban. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kondisi psikososial yang dialami oleh perempuan
korban kekerasan dalam rumah tangga terjadi karna adanya beberapa faktor
penyebab seperti perselingkuhan, hubungan kekuasaan yang tidak seimbang antara
suami dan istri, frustasi, pengguna obat-obatan terlarang, hingga kondisi
perekonomian yang sulit. Kondisi psikososial yang dirasakan oleh perempuan
korban KDRT meliputi dua aspek yaitu aspek psikologis dan aspek sosial. Aspek
psikologis yang dirasakan terdiri dari beberapa aspek seperti (emosi, stress, trauma,
rasa rendah diri, dan adanya harapan) sedangkan aspek sosial meliputi (interaksi
sosial, relasi sosial, penyesuaian diri, dan aktivitas sosial).
Kata kunci: kondisi psikososial, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)