KOMUNIKASI DIALOGIS PADA PROGRAM INOVASI LEPE’ BINTI DALAM MENDUKUNG KEMAJUAN TERAPI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan komunikasi dialogis dalam Program
Inovasi Lepe’ Binti di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ)
Soeprapto Bengkulu sebagai bentuk layanan edukasi bagi orang tua Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK). Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data meliputi observasi
nonpartisipatif, wawancara mendalam dengan kepala ruangan, orang tua ABK, dan
terapis pendukung, serta dokumentasi. Teori komunikasi dialogis Paulo Freire
digunakan untuk menganalisis bentuk interaksi yang menekankan kesetaraan,
kesadaran, dan partisipasi aktif dalam proses pendidikan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa komunikasi dialogis dalam program ini terwujud melalui dialog
dua arah yang memungkinkan orang tua menyampaikan pengalaman, bertanya, serta
memahami cara melanjutkan terapi di rumah. Orang tua tidak hanya menjadi
pendengar, tetapi juga terlibat aktif dalam diskusi bersama fasilitator dan sesama orang
tua. Meskipun terdapat kendala seperti perbedaan tingkat pemahaman dan keterbatasan
waktu, program ini mampu meningkatkan kesadaran dan keterlibatan orang tua dalam
proses terapi. Komunikasi dialogis terbukti menjadi pendekatan efektif dalam
memberdayakan orang tua sebagai mitra dalam mendukung kemajuan terapi ABK
secara berkelanjutan.
Kata kunci: Komunikasi Dialogis, Program Inovasi Lepe’ Binti, Anak
Berkebutuhan Khusus