SIMULASI PERGERAKAN EVAKUASI BENCANA GEMPA BUMI BERBASIS AGEN (AGENT BASED MODELLING) PADA GEDUNG KULIAH BERSAMA V (GKB V) UNIVERSITAS BENGKULU

Provinsi Bengkulu merupakan daerah yang rawan terjadi bencana gempa bumi.
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang ada di provinsi bengkulu, civitas
akademika Universitas Bengkulu harus paham mengenai evakuasi bencana
gempa bumi dalam bangunan gedung sebagai salah satu antisipasi terhadap
risiko yang timbul akibat bencana gempa bumi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui waktu tempuh, jumlah agen yang berhasil dan tidak
berhasil keluar gedung serta titik hambatan selama proses evakuasi. Metode
penelitian dilakukan dengan cara melakukan simulasi pemodelan untuk Gedung
Kuliah Bersama V dengan prinsip Agent Based Modeling menggunakan
program NetLogo 6.0.4 dimana data yang digunakan untuk membangun
pemodelan yaitu berupa layout gedung dan kapasitas tiap ruangan yang
diperoleh dengan cara melakukan survey langsung ke lapangan. Output dari
pemodelan selanjutnya akan diolah dengan analisis regresi non linear. Hasil dari
validasi antara waktu tempuh sebenarnya (X) dengan waktu tempuh output
model (Y) membentuk persamaan Y=9,186X0,2259 dengan nilai R2
=0,8464.
Waktu tempuh pergerakan yang dibutuhkan agen untuk keluar gedung saat
terjadinya gempa bumi pada skenario 100% populasi gedung adalah 900 detik,
90% populasi gedung adalah 771 detik, 80% populasi gedung adalah 673 detik,
70% populasi gedung adalah 621 detik, 60% populasi gedung adalah 517 detik,
50% populasi gedung adalah 474 detik, 40% populasi gedung adalah 424 detik,
30% populasi gedung adalah 392 detik, 20% populasi gedung adalah 329 detik,
dan 10% populasi gedung adalah 299 detik. Jumlah agen yang berhasil keluar
dan tidak berhasil keluar gedung berturut-turut pada skenario 100% populasi
gedung yaitu 1.474 dan 167 agen, 90% populasi gedung yaitu 1.346 dan 131
agen, 80% populasi gedung yaitu 1.202 dan 111 agen, 70% populasi gedung
yaitu 1.060 dan 89 agen , 60% populasi gedung yaitu 910 dan 75 agen, 50%
populasi gedung yaitu 759 dan 52 agen, 40% populasi gedung yaitu 608 dan 48
agen, 30% populasi gedung yaitu 456 dan 36 agen, 20% populasi gedung yaitu
305 dan 23 agen, dan 10% populasi gedung yaitu 154 agen dan 10 agen. Titik
hambatan saat proses evakuasi terjadi pada daerah pintu keluar ruangan menuju
tangga, daerah koridor dan daerah pintu keluar Gedung Kuliah Bersama V.
Kata kunci : Agent Based Modelling, Gempa Bumi, NetLogo, Evakuasi.