RESPONS MANTAN PENGGUNA NARKOBA TERHADAP STIGMA MASYARAKAT: Studi Kasus di Kelurahan Rawa Makmur, Kota Bengkulu

Stigma adalah penilaian masyarakat terhadap tindakan yang dianggap tidak baik
dan dianggap dapat memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Stigma
juga merupakan pemberian diskriminasi kepada individu yang dianggap berbeda
dan tidak memberikan kesempatan menjadi manusia yang bermanfaat. Dalam
perjalanannya, stigma atau pelabelan terhadap individu yang pernah mengalami
ketergantungan narkoba baik yang masih dalam proses rehabilitasi maupun yang
telah selesai masa rehabilitasi (eks pecandu), masih kerap melekat seumur hidup.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana mantan
pengguna narkoba merespons stigma dalam lingkungan masyarakat setelah
menjalankan masa rehabilitasi dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling.
Penelitian ini dianalisis menggunakan teori konstruksi sosial yang dikemukakan
oleh Luckan dan Berger, hasil dari penelitian ini ditemukan terdapat tiga bentuk
respons yang mantan pengguna narkoba berikan terhadap stigma yaitu, menerima
dan menyesuaikan diri terhadap stigma, melawan stigma, serta menerima dukungan
dari lingkungn sosial. Pertama, respons menerima dan menyesuaikan diri terhadap
stigma ditunjukan oleh individu yang menyadari dan mengakui keberadaan stigma
sebagai konsekuensi dari masa lalu mereka dalam penyalahgunaan narkoba.
Mereka tidak memilih untuk melawan stigma secara langsung, melainkan mencoba
untuk menjalani kehidupan dengan tenang, menyesuaikan diri, dan membuktikan
melalui tindakan bahwa mereka telah berubah. Kedua, respons melawan stigma
merupakan bentuk perlawanan aktif terhadap anggapan negatif yang dilekatkan
masyarakat pada identitas mereka sebagai mantan pengguna narkoba. individu
dengan respons ini tidak tinggal diam terhadap label negatif seperti tidak bermoral,
tidak dapat dipercaya, atau gagal. Mereka justru menunjukkan sikap kritis dan
mencoba melawan stigma tersebut melalui tindakan positif seperti terlibat dalam
kegiatan sosial, membuktikan bahwa mereka mampu berubah dan berkontribusi
dalam lingkungan masyarakat Ketiga, respons menerima dukungan sosial
memperlihatkan bahwa dukungan dari keluarga, teman, kelompok rehabilitasi, serta
lingkungan sosial yang inklusif sangat berperan dalam proses pemulihan mantan
pengguna narkoba. Individu yang menerima dukungan cenderung memiliki
pandangan yang lebih positif terhadap diri sendiri dan masa depan mereka. Mereka
tidak merasa perlu untuk menyembunyikan masalalunya, melainkan justu
menjadikannya sebagai motivasi untuk membangun identitas baru yang lebih sehat.

Kata Kunci: respons mantan pengguna narkoba, stigma masyarakat, interaksi
masyarakat.