MODEL KOMUNIKASI ANAK TUNAGRAHITA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI 5 KOTA BENGKULU

Anak tunagrahita memiliki hambatan intelektual yang berdampak pada kemampuan
berkomunikasi dan belajar, sehingga memerlukan pendekatan komunikasi yang tepat
dalam proses pembelajaran. Urgensi penelitian ini terletak pada pentingnya memahami
model komunikasi yang sesuai guna mendukung efektivitas pembelajaran anak
tunagrahita di Sekolah Luar Biasa (SLB). Penelitian ini bertujuan untuk melihat atau
menggambarkan Model Komunikasi Anak Tunagrahita Dalam Proses Pembelajaran di
SLB Negeri 5 Kota Bengkulu. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang
digunakan mencakup komunikasi verbal, nonverbal, visual, dan bahasa isyarat, dengan
penyesuaian terhadap kebutuhan individu siswa. Aspek dalam model komunikasi yang
memengaruhi keberhasilan atau menjadi hambatan meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor dalam proses pembelajaran. Guru memiliki peran sentral dalam
mengembangkan interaksi yang adaptif dan responsif terhadap kondisi siswa. Selain
itu, lingkungan belajar yang mendukung juga menjadi faktor penting dalam
keberhasilan komunikasi. Dengan demikian, model komunikasi yang tepat dapat
meningkatkan keterlibatan, pemahaman, dan perkembangan kemampuan anak
tunagrahita dalam proses belajar.
Kata kunci: Anak Tunagrahita, Model Komunikasi, Proses Pembelajaran