PENGEMBANGAN LKPD MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN KONTEKS PENGOLAHAN TEH KABAWETAN MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMP

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang optimalnya penggunaan bahan ajar di
sekolah karena masih menggunakan bahan ajar yang diambil dari internet, serta
rendahnya hasil belajar peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghasilkan LKPD model Problem Based Learning dengan konteks pengolahan
teh Kabawetan pada materi kubus dan balok kelas VIII SMP yang memenuhi
kriteria valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian ini adalah design research
dengan model development study. Penelitian ini menggunakan tahapan menurut
Akker, yaitu Preliminary Research, Prototyping Stage, dan Assessment Phase.
Instrumen penelitian terdiri dari lembar validitas, lembar kepraktisan, dan soal tes
hasil belajar. Validasi LKPD dilakukan oleh dua validator. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa LKPD model Problem Based Learning termasuk dalam
kategori valid berdasarkan 31 butir penilaian, yang terdiri dari 11 butir penilaian
materi, 12 butir penulian konstruksi, dan 8 butir penilaian bahasa. Skor yang
diperoleh menunjukkan bahwa LKPD memenuhi kriteria "sangat valid" atau sangat
layak digunakan. LKPD juga dinyatakan sangat praktis berdasarkan 5 aspek
penilaian kepraktisan dengan skor uji kepraktisan yang menunjukkan kriteria
“sangat praktis”. Berdasarkan hasil posttest, LKPD yang dikembangkan dinyatakan
efektif karena telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar, yaitu dengan presentase
83,3% peserta didik memperoleh nilai di atas KKM ≥ 67.
Kata kunci: Kubus dan Balok, LKPD, Problem Based Learning, Pengolahan Teh
Kabawetan