MANAJEMEN KOMUNIKASI MASYARAKATDESARAMAAGUNG KABUPATENBENGKULUUTARA DALAMPERNIKAHANANTARAGAMA

Desa Rama Agung di Kabupaten Bengkulu Utara merupakan miniatur kerukunan
antarumat beragama dengan keberagaman masyarakat yang memeluk Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Keunikan desa ini tercermin dari kemampuan
warganya dalam menjaga harmoni sosial di tengah kehidupan multireligius yang
sangat plural. Salah satu dinamika sosial yang mencolok adalah fenomena
pernikahan antaragama, yang meskipun tidak menimbulkan konflik terbuka, tetap
menyimpan potensi ketegangan akibat perbedaan keyakinan dan praktik
keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen
komunikasi dalam pernikahan antaragama dilakukan oleh masyarakat Desa Rama
Agung sehingga tetap tercipta harmonisasi antarumat beragama. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling
terhadap delapan informan kunci, terdiri dari tokoh agama, kepala desa, dan
anggota masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen komunikasi
dilakukan secara empatik, dialogis, dan berbasis pada nilai-nilai lokal seperti
musyawarah, gotong royong, dan rasa kekeluargaan. Forum Perwakilan Umat
Beragama (FPUB) berperan penting sebagai fasilitator komunikasi ketika terjadi
kebuntuan antar keluarga lintas agama. Strategi komunikasi yang adaptif dan
terbuka memungkinkan terciptanya ruang dialog yang netral dan saling
menghargai, sehingga memperkuat kohesi sosial dan menjaga keberlanjutan hidup
bersama. Berdasarkan teori komunikasi akomodasi, masyarakat Rama Agung
secara aktif menyesuaikan pola komunikasinya guna membangun suasana dialog
yang inklusif, tanpa prasangka, dan menjembatani perbedaan dalam pernikahan
antaragama.

Kata Kunci: Komunikasi Antaragama, Pernikahan Antaragama, Manajemen
Konflik, Desa Rama Agung