STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KERIPIK DAUN KELOR “AKILAH 2R” DI KOTA BENGKULU MENGGUNAKAN METODE SWOT (STRENGTHS, WEAKNESSES, OPPORTUNITIES, THREATS)

UMKM Akilah 2R ini masih banyak menghadapi masalah dan tantangan yang
menghambat perkembangan home industrynya tersebut seperti turunnya penjualan yang
disebabkan terjadinya pandemi covid-19 yang lalu. Berdasarkan hasil wawancara di UMKM
Akilah 2R ini yang mempengaruhi Faktor Internal (kekuatan) yaitu memiliki pelanggan
tetap yang siap menampung produk keripik daun kelor seperti toko oleh-oleh di bengkulu,
harga produk yang terjangkau merupakan daya tarik terhadap konsumen yang dibanderol
dengan harga Rp.15.000 kemasan 180g.
Tujuan penelitian ini yang pertama, menentukan faktor internal dan eksternal yang
berperan pengembangan usaha keripik daun kelor Akilah 2R. Menentukan alternatif strategi
yang tepat untuk mengembangkan usaha keripik daun kelor Akilah 2R. Menentukan
prioritas strategi yang tepat untuk pengembangan usaha keripik daun kelor Akilah 2R.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Selanjutnya
data akan di analisis menggunakan analisis martiks IFE dan EFE, Analisis matriks IE
(Internal-Eksternal) dan Analisis Matriks SWOT. Hasil analisis matriks IFE untuk faktor
kekuatan memperoleh skor total sebesar 1,516, sedangkan untuk faktor kelemahan
memperoleh skor sebesar 1,246.
Kekuatan utama pada usaha keripik daun kelor “Akilah 2R” adalah kualitas rasa
produk yang khas dengan skor 0,338, sedangkan kelemahan utamanya adalah karyawan
harus professional (tidak teladan) dengan skor 0,265. Hasil akhir perhitungan matriks IFE
menunjukkan bahwa total skor faktor internal sebesar 2,762. Faktor peluang memperoleh
skor total sebesar 1,816, sedangkan untuk faktor ancaman memperoleh skor sebesar 0,850.
Peluang utama pada usaha keripik daun kelor “Akilah 2R” adalah luasnya pangsa pasar
dengan skor 0,422, sedangkan ancaman utamanya adalah daya beli masyarakat yang kurang
dengan skor 0,195. Hasil akhir perhitungan matriks EFE menunjukkan bahwa total skor
faktor internal sebesar 2,666. Sehingga dapat disimpulkan usaha layak untuk diusahakan dan
dikembangkan.
(Program Studi Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)