ANALISIS CAPAIAN KINERJA PETANI PENANGKAR BENIH PADI BERSERTIFIKAT (Oryza sativa L) DI KABUPATEN MUSIRAWAS

Benih padi bersertifikat adalah benih yang proses produksinya telah melewati
tahapan sistem sertifikasi benih dan memenuhi standar mutu, baik standar lapangan maupun
laboratorium untuk setiap produk dan kelas benih yang ditetapkan. Benih padi bersertifikat
memiliki keunggulan seperti lebih tahan pada serangan OPT dan memiliki kualitas hasil
yang lebih baik. Benih bersertifikat diproduksi melalui kegiatan penangkaran benih.
Kegiatan penangkaran benih bertujuan untuk menunjang kebutuhan akan benih bersertifikat
dan untuk menghasilkan padi dengan kualitas unggul. (yusriani, 2011).
Persyaratan dalam penangkaran tidak hanya berbicara mengenai standar kelulusan
sertifikasi produk seperti kadar air dan daya tumbuh, namun juga mencakup peraturan
perundang-undangan mulai dari persiapan lahan, permohonan menjadi penangkar hingga
pada penyaluran dan promosi. Oleh sebab itu, petani penangkar dituntut untuk memiliki
kinerja yang lebih di banding petani pada umumnya. Kinerja penangkar benih yang
dimaksud meliputi: (1) Komitmen dalam memproduksi benih bermutu yang mencakup lama
usahatani, dan teknis penangkaran benih (2) Pengetahuan tentang peraturan perbenihan yang
berlaku yang mencakup laporan ke instansi serta peraturan pelabelan (3) Penyaluran benih
menyangkut aliran produksi. (4) Ketersediaan data mencakup kelengkapan pencatatan
selama produksi yang mencakup volume, jenis varietas, volume produksi dan stok.
(Kementan, 2018)
Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja petani adalah melalui peran kelompok
tani. Kinerja penangkar padi bersertifikat akan baik jika peran kelompok dioptimalkan.
Peran kelompok tani yang dimaksud adalah sebagai kelas belajar, wadah kerjasama dan unit
produksi. Peran kelompok tani memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan
kelompok tani (LNV 2020).
Pengumpulan data dilakukan dengan meode sensus, melalui observasi ke penyuluh
pertanian. Data yang digunakan merupakan data skunder yang didapat melalui penyuluh.
Hasil analisis pearson menunjukkan nilai pearson sebesar 0,8 dengan nilai pearson
corelation sebesar 0,47 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara peran
kelompok tani terhadap kinerja petani penangkar benih padi bersertifikat di kabupaten
musirawas dengan arah hubungan positif dan keeratan hubungan sangat erat.
Kata kunci: penangkaran benih, benih bersertifikat, kinerja penangkar benih, hubungan
peran dan kinerja
(Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu)