INTEGRASI DATA FLORA & FAUNA BENGKULU BERBASIS OLAP & OLTP (STUDI KASUS : FLORA & FAUNA PROVINSI BENGKULU)

Wilayah Provinsi Bengkulu yang dibentuk berdasarkan UU No. 9 tahun
1967 tersebut meliputi wilayah bekas Keresidenan Bengkulu dengan luas
wilayahnya 19.813 km2, terdiri dari empat Daerah Tingkat II, yaitu Kotamadya
Bengkulu yang terdiri dari dua kecamatan, Kabupaten Bengkulu Utara (ibukota
Argamakmur) yang terdiri dari 13 kecamatan, Kabupaten Bengkulu Selatan
(ibukota Manna) yang terdiri dari 11 kecamatan, dan Kabupaten Rejang Lebong
(ibukota Curup) . Provinsi Bengkulu kaya dengan keanekaragaman sumber daya
hayati. Hutan tropisnya memiliki sumber kekayaan flora dan fauna yang dapat
dikembangkan menjadi objek wisata. Penelitian tentang keanekaragaman hayati di
Provinsi Bengkulu masih belum banyak dilakukan dan data yang ada belum
memadai. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap
flora dan fauna yang ada di Indonesia dikarenakan belum terintegrasinya data
flora dan fauna yang baik dan juga beberapa aktivitas manusia yang mengancam
flora dan fauna antara lain “illegal logging”, pembukaan lahan dan perburuan dan
jika ini dibiarkan flora dan fauna langka di-perkirakan akan punah. Dengan
kemajuan teknologi komputasi yang terus berkembang, dibutuhkannya penerapan
teknologi terbaru dalam komputasi yang dapat membantu pengintegrasian,
menyimpan data dan membuat pelaporan secara cepat dengan menggunakan
metode OLAP & OLTP untuk data flora dan fauna di Provinsi Bengkulu sebagai
salah satu wilayah di Indonesia, dengan berpedoman oleh web IUCN yang
merupakan lembaga internasional konservasi alam untuk menyesuaikan field /
bidang yang ada pada halaman IUCN. Dengan demikian pengintegrasian flora dan
fauna ini dapat membantu permasalahan yang ada.
Kata kunci : Bengkulu, Flora & Fauna, OLAP & OLTP, Integrasi Data