ANALISIS PENYALURAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN BENGKULU DENGAN INTERKONEKSI PLTU TELUK SEPANG 2 × 100 MW MENGGUNAKAN METODE HOLOMORPHIC

Pemerintah pusat telah melakukan pembangun pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU) di Teluk Sepang Pulau Bai dengan kapasitas 2×100 MW. Namun karena
PLTU tersebut belum beroperasi sehingga belum diketahui kualitas penyaluran
daya yang dihasilkan dan untuk mengetahui kualitas aliran daya pada sistem
kelistrikan maka salah satunya perlu dianalisis aliran daya. Cara untuk mengetahui
kualitas penyaluran daya tersebut dapat melalui analisis pada sistem jaringan PLN
20 KV. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengalisis aliran daya
adalah Holomorphic Embedding Load Flow Method (HELM) atau Holomorphic
merupakan metode terbaru. Hasil aliran daya setiap bus sebelum interkoneksi
PLTU Teluk sepang didapatkan nilai daya aktif tertinggi pada GI Lubuk Linggau
sebesar 118.61 MW sedangkan daya reaktif terbesar pada Generator PLTA MUSI
sebesar 1.1777 Mvar. daya aktif terkecil terjadi pada saluran GI Musi ke GI
Pekalongan dengan daya yang hilang sebesar 0,0160 MW (0,07%) dan daya reaktif
sebesar 0,0377 MVAR (0,17%), drop tegangan terendah terjadi pada bus 20 kV di
pekalongan 70 kV sebesar 0,9018 p.u dengan sudut tegangan sebesar 86,32◦
sedangkan aliran daya setiap bus sesudah interkoneksi PLTU Teluk sepang
didapatkan nilai daya aktif terbesar mengalir di GI Lahat sebesar 110.853 MW dan
daya reaktif terbesar pada Generator PLTA Tes sebesar 7.576 Mvar. Rugi daya aktif
terendah terjadi pada saluran GI Pekalongan ke GI Pulau Bai yaitu sebesar 0,12
MW (0,42%) sedangkan rugi daya reaktif terendah terjadi pada saluran GI
Pekalongan ke GI Pulau Bai sebesar 0, 286 MVAR (0,99%). Tegangan terendah
terjadi pada pada Bus 20 kV Pekalongan 1 dengan tegangan sebesar 0,9 p.u dan
sudut tegangan 96,2◦.
Kata kunci: Holomorphic Embedding Load Flow Method (HELM), Holomorphic,
MATLAB, analisis aliran daya