REKONFIGURASI JARINGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN BENGKULU SETELAH PENAMBAHAN PLTU 2 X 100 MEGA WATT KETIKA TERJADI GANGGUAN TRANSIEN

Sistem tenaga listrik Bengkulu menambah unit pembangkit baru yaitu PLTU
2X100 MW maka pada penelitian ini mempelajari mengenai kestabilan transien
pada sistem ketika penambahan unit pembangkit baru diberi gangguan transien
berupa gangguan tiga fasa dengan posisi gangguan pada waktu 200 milidetik dan
merekonfigurasi jaringan transmisi dengan mengganti kabel ACSR tipe HAWK
ukuran 2X340 mm pada saluran GI pekalongan – PLTA Musi dengan kabel
ACSR tipe Peacock dan mengganti kabel TACSR tipe XLPE ukuran 120 mm
pada saluran GI Pekalongan – Sukamerindu dengan kabel ACSR tipe Wood
Duck. Simulasi ini dilakukan menggunakan perangkat lunak Digsilent
powerfactory 14.1.3. Waktu pemutusan gangguan untuk sistem Bengkulu yaitu 24
milidetik dan sudut kritis yaitu 89,77°
atau sama dengan 1,56 ������. Kondisi
sudut rotor generator utama lebih stabil setelah penambahan PLTU. Rekonfigurasi
jaringan transmisi berhasil membuat kondisi sudut rotor lebih stabil lagi dari
sebelumnya dan berhasil mengurangi rugi daya aktif pada saluran GI Pekalongan
– Sukamerindu turun dari 2,8 MW menjadi 1,67 MW, pada saluran GI
pekalongan – PLTA Musi rugi daya aktif turun dari 1,19 MW menjadi 0,22 MW.
Kata kunci : Saluran, rekonfigurasi, rugi daya aktif.