MODEL HUBUNGAN KAPASITAS TANAH MENAHAN AIR DENGAN KELERENGAN DAN BEBERAPA KARAKTERISTIK FISIK TANAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT

Tanah, air, dan tanaman adalah elemen yang saling terkait dalam produksi
pertanian. Pemahaman mendalam tentang karakteristik dan interaksi ketiga aspek
ini sangat penting dalam manajemen sistem pertanian yang efektif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji hubungan kapasitas tanah menahan air terhadap berbagai
tingkat kelerengan lahan dan mengidentifikasi karakteristik fisik tanah yang
mempengaruhinya. Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa
Talang Tengah I, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Metode yang digunakan adalah survei dengan pengambilan sampel secara
purposive pada lima tingkat kelerengan berbeda yaitu datar (0-8%), landai (8-15%),
agak curam (15-25%), curam (25-45%), dan sangat curam (45-100%). Analisis data
secara statistik menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation
Modelling (PLS-SEM) dengan software WarpPLS 7.0. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa kelerengan memiliki pengaruh signifikan terhadap berbagai
karakteristik fisik tanah dan kapasitas tanah dalam menahan air (water holding
capacity). Semakin curam kelerengan, terjadi penurunan permeabilitas tanah,
peningkatan berat volume tanah, penurunan total ruang pori dan C-Organik tanah,
yang mengakibatkan penurunan kapasitas tanah dalam menahan air. Model yang
dihasilkan menunjukkan kesesuaian yang baik dalam menggambarkan hubungan
antar variabel, dimana kelerengan mempengaruhi bahan organik, %pasir dan
permeabilitas, sementara berat volume mempengaruhi total ruang pori dan
permeabilitas, yang pada gilirannya mempengaruhi kapasitas tanah untuk menahan
air.
(Program Studi Ilmu Tanah, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)