PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MELAKSANAKAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN TABUT DI BENGKULU

Penelitian ini mengkaji peran pemerintah daerah dalam pelestarian kebudayaan
Tabut di Bengkulu. Kebudayaan Tabut adalah tradisi yang kaya akan nilai-nilai
spiritual dan budaya, yang biasanya dilaksanakan sebagai bagian dari perayaan
Ashura. Dalam penelitian ini, teori peran pemerintah menurut Labolo (2006)
digunakan untuk menganalisis aspek regulator, dinamisator, dan fasilitator. Selain
itu, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
dijadikan acuan dalam upaya pelestarian. Metode yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemerintah daerah berperan sebagai regulator
dalam pembentukan kebijakan, dinamisator dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat, dan fasilitator dalam menyediakan sarana dan prasarana. Namun,
tantangan seperti keterbatasan dana dan sumber daya manusia menghambat
pelestarian kebudayaan Tabut. Temuan ini diharapkan dapat memberikan
rekomendasi bagi pengambil kebijakan dan masyarakat untuk memperkuat upaya
pelestarian tradisi yang berharga ini.
Kata Kunci: Kebudayaan Tabut, Pemerintahdaerah, Masyarakat,

Pelestarian Budaya