ANALISIS DEBIT PUNCAK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE HIDROGRAF SATUAN SINTETIK (Studi Kasus DAS Air Kinal Kabupaten Kaur)

Daerah Aliran Sungai (DAS) mempunyai karakteristik fisik khas antara DAS
yang satu dan DAS lainnya seperti bentuk DAS, panjang sungai utama, luas
DAS, orde sungai, kerapatan jaringan sungai dan kemiringan sungai. Dari
karakteristik tersebut dapat digunakan untuk menganalisis debit puncak dalam
suatu DAS yang belum mempunyai stasiun hidrometri sungai. Analisis
Hiidrograf satuan sintetik (HSS) merupakan salah satu pendekatan empirik
yang banyak digunakan dalam menduuga hidrograf satuan dalam sebuah DAS.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui debit puncak dengan tiga metode
yaitu Gama I, Nakayasu, dan Snyder di DAS Air Kinal bagian Hilir, Kabupaten
Kaur. Analisis perhitungan curah hujan wilayah menggunakan metode aritmatik
dikarenakan stasiun curah hujan sebanyak dua pos dan distribusi frekuensi
terhadap 3 metode curah hujan yaitu metode ditribusi Gumbel Tipe I, Log
Pearson Tipe III, dan Log Normal maka metode yang digunakan untuk
perhitungan curah hujan rencana adalah Log Pearson Tipe III dengan periode
ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun adalah sebesar 58,947 mm; 104,706 mm;
135,198 mm; 172,082 mm; 197,852 mm dan 221,954 mm. Hasil analisi debit
puncak di DAS Air Kinal dengan metode Gama I adalah 134,97 m
3
/detik;
211,59 m
3
/detik; 295,80 m
3
/detik; 359,11 m
3
/detik; 427,96 m
3
/detik; 478,80
m
3
/detik, untuk metode Nakayasu adalah 165,14 m
3
/detik; 322,54 m
3
/detik;
413,37 m
3
/detik; 523,24 m
3
/detik; 600,01 m
3
/detik 671,80 m
3
/detik dan metode
Snyder adalah 101,54 m
3
/detik; 192,69 m
3
/detik; 252,68 m
3
/detik; 309,85
m
3
/detik; 354,65 m
3
/detik; dan 396,56 m
3
/detik
Kata Kunci : Periode Ulang, Hidrograf Satuan Sintetik Gama I, Nakayasu,
Snyder, Debit Puncak