FEAR OF MISSING OUT (FOMO) PADA REMAJA DI KELURAHAN PASAR KRUI PROVINSI LAMPUNG

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana Fear of Missing Out
(FOMO) memberi dampak perilaku dan psikologis remaja di Kelurahan Pasar
Krui Provinsi Lampung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
Interaksionisme Simbolik oleh Hebert Blumer, pada teori ini terdapat tiga konsep
yaitu, makna simbol, identitas diri, dan interaksi sosial. Metode penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pendekatan fenomonologi. Pada
penelititian ini terdapat empat informan yang ditentukan berdasarkan teknik
purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Makna
Simbol menjelaskan bagaimana remaja menafsirkan simbol-simbol di media
sosial, seperti like, followers, dan tren viral, serta bagaimana simbol-simbol ini
memicu perilaku FOMO. Identitas Diri menggambarkan bagaimana remaja
membentuk citra diri mereka melalui media sosial, termasuk upaya mereka untuk
menampilkan sisi terbaik dari diri mereka dan menyesuaikan diri dengan standar
sosial yang mereka lihat. Interaksi Sosial mengeksplorasi dampak interaksi di
media sosial terhadap hubungan dan emosi remaja di dunia nyata, termasuk

perasaan terisolasi, kecemasan, dan upaya untuk tetap terhubung dengan teman-
teman. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang

dampak psikologis media sosial pada remaja serta pentingnya intervensi edukatif
untuk mengelola penggunaan media sosial secara sehat dan seimbang.
Kata Kunci: Fear of Missing Out, Media Sosial, Remaja, Identitas Diri,
Kecemasan.