STRATEGI KOMUNIKASI KEPOLISIAN DAERAH BENGKULU DALAM SOSIALISASI ELECTRONIC TRAFFIC LAW ENFORCEMENT SEBAGAI INOVASI TEKNOLOGI TERTIB BERLALU LINTAS (Studi Pada Humas Polda Bengkulu)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Strategi
Komunikasi Kepolisian Daerah Bengkulu dalam Sosialisasi Electronic Traffic
Law Enforcement Sebagai Inovasi Teknologi Tertib Berlalu Lintas. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi, serta mencari referensi melalui buku, jurnal, skripsi dan artikel yang
berhubungan dengan penelitian. Data penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Lima
Langkah oleh Cangara Hafield yang mempunyai lima tahapan yakni: penelitian,
perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan pelaporan. Hasil dari penelitian ini
adalah upaya yang dilakukan Humas Polda Bengkulu dalam menyebarluaskan
atau mensosialisasikan ETLE sebagai inovasi teknologi tertib berlalu lintas.
Dalam hal ini, Humas Polda Bengkulu mensosialisasikan ETLE melalui lima
langkah strategis: Penelitian mengidentifikasi tingginya pelanggaran lalu lintas,
masalah pelat palsu, dan mahalnya biaya alat ETLE. Perencanaan difokuskan
pada perubahan persepsi masyarakat melalui media sosial, penyuluhan, dan media
massa. Pelaksanaan dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media dan
melibatkan Duta Humas. Pengukuran berdasarkan data statistik pelanggaran dan
respons masyarakat melalui aplikasi Dumas Presisi, sedangkan laporan disusun
untuk evaluasi program. Hambatan utama meliputi sulitnya identifikasi kendaraan
akibat pelat palsu, kurangnya survey evaluasi, dan resistensi masyarakat terhadap
ETLE sebagai sistem berbasis digital.
Kata kunci: Strategi Komunikasi, Sosialisasi, Humas, Electronic Traffic Law
Enforcement, Tertib Berlalu Lintas