Levianty, Sella Arka and Yunilisiah, Yunilisiah and Ishak, Fadlurrohim (2025) HARMONISASI SOSIAL PADA ETNIS TIONGHOA DAN MELAYU DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KELURAHAN KAMPUNG PARIT KECAMATAN TANJUNG PANDAN KABUPATEN BELITUNG. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Sella Arika L (D1A020019) - Skripsi_ - Sella Arika Levianty.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Harmonisasi sosial adalah kondisi di mana berbagai kelompok etnis hidup
berdampingan secara damai dengan saling menghormati perbedaan budaya, agama,
dan tradisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harmonisasi sosial antara
etnis Tionghoa dan Melayu di Kelurahan Kampung Parit, Kecamatan Tanjung
Pandan, Kabupaten Belitung. Meski memiliki perbedaan signifikan, kedua etnis
berhasil membangun lingkungan yang harmonis melalui interaksi sosial yang
inklusif dan toleran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Informan dipilih melalui purposive sampling, termasuk tokoh masyarakat, aparat
kelurahan, dan warga setempat. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses pengakuan terhadap perbedaan etnis dan budaya
dimulai dengan kesadaran akan ketegangan sosial yang ada, diikuti oleh
komunikasi terbuka dan kegiatan bersama seperti kerja bakti dan perayaan bersama
yang membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antar
kelompok, sikap ini membangun bentuk kritikal/interaktif. Sikap saling
menghormati berkembang melalui wadah komunikasi yang dibentuk oleh Forum
Pembauran Kebangsaan dan Forum Kerukunan Umat Beragama, serta partisipasi
dalam kegiatan lintas budaya yang mengurangi prasangka dan diskriminasi yang
membangun bentuk akomodatif. Selain itu, kolaborasi antara kedua etnis tercermin
dalam berbagai kegiatan sosial, seperti kerja bakti dan perayaan bersama, yang
mempererat solidaritas dan memperkaya pemahaman budaya masing-masing,
kegiatan ini membangun bentuk otonom. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
ketiga indikator harmonisasi sosial ini mengarah pada masyarakat multikultural
yang akomodatif, otonom, dan kritikal/interaktif. Namun, interaksi dan adaptasi
yang terjalin tidak mengarah pada bentuk isolasionis dan tidak sepenuhnya relevan
dengan bentuk kosmopolitan, melainkan pada kesetiaan untuk menjaga nilai dan
budaya masing-masing etnis.
Kata Kunci: Harmonisasi Sosial, Etnis Tionghoa, Etnis Melayu, Multikulturalisme,
Kampung Parit
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | Faculty of Social & Politics Science > Department of Social Welfare |
Depositing User: | 58 darti daryanti |
Date Deposited: | 14 Oct 2025 01:04 |
Last Modified: | 14 Oct 2025 01:04 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/29112 |