FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERNIKAHAN DINI DI DESA DARAT SAWAH ILIR

Pernikahan dini merupakan fenomena yang memiliki dampak luas terhadap
kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial, dibuktikan dengan masih
banyaknya kasus pernikahan yang terjadi terutama di pedesaan. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pernikahan dini di
Desa Darat Sawah Ilir. Penelitian ini menggunakan metode kualtitatif deskriptif
dan memilih Informan secara purposive sebanyak 24 orang informan yang
meliputi 10 anak yang melakukan pernikahan dini, 10 orang tua dari anak yang
melakukan pernikahan dini, kepala desa, ketua adat, petugas KUA, dan anggota
BPD. Teknik analisis data yang digunaakan meliputi tahap reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mengacu pada kerangka teori
analisis dalam melakukan penelitian yang meliputi dua faktor utama yaitu faktor
internal yang terdiri dari faktor pendidikan dan faktor hamil diluar nikah. Serta
faktor eksternal yang terdiri dari faktor orang tua, ekonomi, pendidikan, media
massa, serta faktor adat dan budaya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
pernikahan dini di Desa Darat Sawah Ilir, Kecamatan Seginim, Kabupaten
Bengkulu Selatan disebabkan oleh faktor internal yang terdiri dari: 1) pendidikan
kurangnya pengetahuan anak terhadap dampak negatif dari pernikahan dini sangat
mempengaruhi pola pikir mereka dalam mengambil tindakan; 2) hamil diluar
nikah disebabkan pergaulan yang terlalu bebas sehingga terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan yang mengharuskan anak tersebut menikah muda. Selain faktor
internal, terdapat juga faktor eksternal yang terdiri dari: 1) orang tua yang lebih
mementingkan kehormatan keluarga serta tekanan sosial di lingkungan; 2)
ekonomi banyak orang tua beranggapan jika menikahkan anaknya di usia muda
maka beban hidup mereka akan berkurang; 3) media massa yang memperlihatkan
sesuatu yang ideal dan penuh kebahagian sehingga remaja terpengaruh untuk
menikah muda; 4) adat dan budaya yang mengaggap bahwa pernikahan dini
sebagai cara untuk melestarikan budaya yang telah ada sejak lama dan jika ada
perempuan yang belum menikah di usia tertentu dianggap sebagai “perawan tua”
sehingga sangat merusak kehormatan keluarga. Dalam hal ini baik itu orang tua,
pemerintah desa, maupun masyarakat memiliki tanggung jawab untuk melakukan
pengawasan, memberi masukan serta informasi yang berguna untuk mencegah
terjadinya pernikahan dini.
Kata Kunci: Faktor-faktor, Penyebab, dan Pernikahan Dini.