ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, cara, dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usaha. Peran utama Perbankan dalam kegiatan ekonomi adalah membantu
pergerakan aliran dana dari pemilik dana kepada peminjam atau mereka yang
membutuhkan. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja perbankan adalah
dengan penilaian efisiensi. Efisiensi menilai kemampuan menghasilkan output
secara maksimal dengan input yang ada. Tingkat efisiensi yang dicapai
merupakan cerminan dari kualitas kinerja yang baik. Sistem keuangan bank yang
berjalan dengan efisien, akan tampak peningkatan profit Bank, jumlah aliran dana
yang mengalir dari pemilik modal kepada peminjam dan pelayanan Bank yang
lebih baik. Semakin tinggi profitabilitas bank menunjukkan semakin baiknya
kinerja keuangan yang dimiliki oleh bank. Tujuan penelitian yang telah dilakukan
adalah untuk menganalisis efisiensi bank umum syariah di Indonesia tahun 2021,
untuk menganalisis efisiensi bank Umum Konvensional di Indonesia tahun
2021dan untuk membandingkan efisiensi bank umum syariah dan bank umum
konvensional di Indonesia tahun 2021.
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Sampel penelitian diambil dari jumlah bank yang terdaftar di Bursa effek
Indonesia (BEI) yang memiliki laporan keungan lengkap pada tahun 2021.
Sampel dalam penelitian ini diambil dari bank umum syariah dan bank umum
konvensional yang terdaftar di BEI sebanyak 55 bank. Namun pada saat penelitian
hanya ditemukan 3 bank umum syariah hanya 43 bank umum konvensional yang
memiliki laporan keuangan lengkap di BEI pada tahun 2021, sehingga sampel
dalam penelitian ini sebanyak 46 bank. Metode analisis menggunakan DEAP 2.1
yang bersumber output.
Temuan menunjukkan dari 3 bank umum syariah yang ada, terdapat 1 bank yang
efisien dan 2 bank tidak efisien dengan rata rata efisiensi bank umum syariah
sebesar 85,267% dan bank umum syariah yang paling tidak efisien PT. Bank
Panin Dubai Syariah, Tbk. Temuan juga menunjukkan dari 43 bank umum
konvesional yang ada, terdapat 15 bank yang efisien dan 28 bank yang tidak
efisien dengan rata rata efisiensi bank umum konvesioanl sebesar 85,153%. Pada
bank umum konvesional yang paling efisiensi PT. Allo Bank Indonesia, Tbk.
x
Selain itu, temuan menunjukkan bahwa nilai efisiensi bank umum syariah yang
lebih besar dibanding bank umum konvesional yang di rujuk oleh 23 bank
inefisiensi dan bank yang paling tidak efisien adalah PT. Bank Pembangunan
Daerah Banten Tbk dengan skor efisiensi hanya 0,459. Agar bank umum syariah
dan bank umum konvesional yang tidak efisien dapat menjadi efisien, maka perlu
meningkatkan persentase pendapatan operasional, seperti meningkatkan jumlah
transaksi ATM dengan cara menempatkan ATM pada titik strategis,
meningkatkan volume untuk mengurangi beban pencadangan bank,
memperbanyak komposisi jumlah simpanan pada dana murah, seperti tabungan
atau giro serta memaksimalkan aset yang dimiliki untuk memaksimalkan laba.
Apabila ini dapat dilakukan, maka bank akan berpeluang menjadi lebih efisien
yang akan berdampak pada citra bank di masyarakat dan bank dapat lebih dapat
bersaing dengan bank lainnya.
Kata Kunci: Perbandingan, Efisiensi, Bank Umum Syariah, Bank Umum Konvensional