“OPTIMASI PARAMETER PROSES PEMBUBUTAN PADA MATERIAL ST 42 MENGGUNAKAN METODA TAGUCHI DAN ANOVA

Dalam suatu komponen dengan permukaan bulat atau silindris
membutuhkan suatu tingkat nilai kebulatan yang baik ataupun tinggi karena akan
berhubungan suatu fungsi daeri komponen tersebut. Suatu profil kebulatan
dikatakan tidak bulat sempurna jika terjadi ketidakbulatan yang ditandai dengan
adanya perbedaan jarak antara titik-titik pada bentuk geometrik tersebut terhadap
titik pusatnya.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi parameter proses
pembubutan dengan metode Taguchi dan ANOVA produk baja ST42 dan umtuk
mengetahui pengaruh cairan pendingin terhadap hasil kualitas geometrik produk
baja ST42.
Pada penelitian ini setelah dilakuakan proses pengolahan data dengan
metode Taguchi, parameter pemotongan yang paling berpengaruh terhadap nilai
kebulatan yaitu putaran spindel dengan dari nilai level kebulatan yaitu sebesar
17,538 µm dan Percent Contribution yang didapat pada ANOVA yaitu sebesar
26,97%, dan parameter pemotongan yang tidak terlalu berpengaruh yaitu
kedalaman potong dengan nilai perbedaan dari nilai level kebulatan yaitu 14,843
µm dan Percent Contribution yang didapat pada ANOVA yaitu sebesar 24,82%.
Cairan pendingin (coolant) paling sangat berpengaruh terhadap nilai kebulatan
karena pada pengolahan data dengan metode Taguchi mendapatkan nilai terbesar
yaitu dengan perbedaan nilai level kebulatan yaitu sebesar 21,653µm dan Percent
Contribution yaitu sebesar 38,63%. Cairan pendingin yang paling bagus untuk
nilai kebulatan yaitu terdapat di level 2 yaitu cairan pendingin bukaan setengah
katup.
Kata kunci: Mesin bubut, Baja ST42, kebulatan, parameter pemotongan, cairan
pendingin (coolant), metode Taguchi dan ANOVA.