EFIKASI PUPUK LEPAS LAMBAT BERBASIS ZEOLIT DAN BENTONIT TERAKTIVASI DALAM MENGURANGI PENGGUNAAN PUPUK NITROGEN ANORGANIK SERTA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI DI TANAH PASIRAN PESISIR

Tanah pasiran pesisir memiliki beberapa tantangan utama bagi pertumbuhan
tanaman, yaitu retensi air dan nutrisi yang rendah sehingga pupuk nitrogen (N) anorganik
yang diberikan jauh melebihi dosis anjuran. Penelitian ini bertujuan menguji efikasi pupuk
lepas lambat berbasis zeolit (SRFZ) dan bentonit (SRFB) teraktivasi dalam mengurangi
penggunaan pupuk nitrogen anorganik serta meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
sawi di tanah pasiran pesisir.
Penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2023 – Januari 2024 di Kota Bengkulu
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal dengan tiga ulangan. Perlakuan
meliputi kombinasi pupuk Urea dan pupuk lepas lambat (SRF) bentonit dan zeolit
teraktivasi, yaitu kontrol (tanpa urea dan SRF), 100% N-Urea, 60% N-Urea + 40% SRFB,
40% N-Urea + 60% N-SRFB, 60% N-Urea + 40% N-SRFZ, 40% N-Urea + 60% N-SRFZ,
100% N-SRFB, 100% N-SRFZ.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 100% SRFZ secara signifikan
meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar dan kering tajuk, serta
bobot N-total, serapan N, dan efisiensi penggunaan nitrogen (NUE) tanaman sawi, diikuti
oleh 100% SRFB. Perlakuan 100% N- SRFZ menunjukkan nilai NUE tertinggi sebesar
78,79% diikuti oleh 100% N-SRFB sebesar 71,21% atau masing-masing 5,6 dan 5,2 kali lipat
dibandingkan NUE pada 100% N-Urea. Penggunaan SRF bentonit dan zeolit tidak hanya
meningkatkan produktivitas tanaman sawi tetapi juga NUE dan dapat menggantikan 100%
N-urea dengan pupuk SRF, yang sangat penting untuk pertanian berkelanjutan. Temuan ini
secara praktis memberikan dasar yang kuat untuk aplikasi SRF dalam sistem pertanian yang
lebih ramah lingkungan dan efisien.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)