PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) PADA BEBERAPA DOSIS BOKASHI KULIT NANAS DAN PUPUK GUANO WALET

Kacang hijau (Vigna radiata L.) kaya akan nutrisi serta memiliki potensi sebagai
bahan baku industri dengan nilai ekonomi tinggi. Kebutuhan kacang hijau di Indonesia
mencapai 300.000 ton per tahun, namun produksi terus menurun. sehingga yang menjadi
kendala utama dalam budidaya kacang hijau ialah tingkat kesuburannya tanah yang rendah,
menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan kombinasi optimal antara bokashi kulit nanas dan pupuk guano walet,
serta menentukan dosis bokashi kulit nanas dan pupuk guano walet yang terbaik untuk
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau secara individual. Dengan
menemukan dosis yang tepat, diharapkan dapat diperoleh hasil yang maksimal dalam
budidaya kacang hijau.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap terdiri dari dua
faktor. Faktor pertama bokashi kulit nanas dengan dosis 0 ton 7,5 ton 15 ton
dan 22,5 ton
. Faktor kedua yaitu pemberian guano walet dengan dosis 0 ton

, 2 ton
, 4 ton dan 6 ton
. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Data yang
dihasilkan dari penelitian dianalisis secara statistik dengan Analisis Varian (ANAVA) taraf
5%. Apabila perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan analisis Duncan
Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemberian dosis bokashi kulit nanas dan
guano walet mempengaruhi interkasi pada variabel tinggi tanaman, jumlah polong per
petak, bobot kering biji per tanaman dan berat 100 biji. Dosis bokashi kulit nanas 7,5 ton
dan guano walet 4 ton menghasilkan tinggi tanaman 64,27 cm dan jumlah
polong per petak 361. Dosis bokashi kulit nanas sebesar 22,5 ton memberikan hasil
terbaik pada variabel umur berbunga dan jumlah polong per tanaman. Serta pada
pemberian guano walet 6 ton memberikan pengaruh nyata pada variabel umur
berbunga, jumlah cabang primer, berat kering akar dan berat kering tajuk.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu. 2024)