PENGARUH KONSENTRASI AUKSIN DAN SUMBER BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG PUTIH TUNGGAL

Bawang putih tunggal (Alliumsativum 'Solo garlic') terbentuk akibat lingkungan yang
tidak sesuai dengan syarat tumbuh dan sumber benih umbi lapis. Budidaya bawang putih
tunggal dilakukan dengan pemberian zat pengatur tumbuh jenis auksin untuk menghambat
pembentukan tunas aksilar yang dapat membentuk umbi bawang putih majemuk. Penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan sumber benih dan konsentrasi auksin yang tepat untuk
memproduksi siung bawang tunggal serta interaksi terbaik anatar keduanya.
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2023 sampai Januari 2024 di Rumah
Kaca, Laboratorium Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu dengan ketinggian tempat ± 10 mdpl. Rancangan yang digunakan yaitu
Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama yaitu sumber benih (siung
pinggir, siung tengah, dan siung bawang tunggal), faktor kedua yaitu konsentrasi auksin (0,
50, 100, 150, 200 ppm) dengan 15 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali
sehingga diperoleh 75 satuan percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber benih yang tepat dalam menghasilkan
bawang putih tunggal yaitu siung pinggir dimana menghasilkan rerata pertumbuhan dan
hasil tertinggi dibandingkan siung tengah dan siung tunggal. Konsentrasi auksin yang tepat
menghasilkan rerata pertumbuhan dan hasil bawang putih tunggal yaitu pada konsentrasi
auksin tertinggi 200 ppm.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu, 2024)