PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium cepa L.) PADA MEDIA ULTISOL YANG DIBERI PUPUK KOTORAN WALET

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat
sebagai sayuran umbi yang penting bagi masyarakat Indonesia. Selain digunakan untuk
keperluan pangan bagi masyarakat di dalam negeri, bawang merah juga merupakan
komoditas ekspor unggulan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola
pertumbuhan tinggi tanaman dari dosis pupuk kotoran walet yang tepat pada tanah
ultisol, melihat pola jumlah daun dari dosis pupuk kotoran walet yang tepat pada tanah
ultisol dan menentukan dosis pupuk kotoran walet yang tepat untuk pertumbuhan dan
hasil bawang merah.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2023 hingga Oktober 2023 yang
bertempat di Desa Pondok Suguh,Kecematan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko,
Provinsi Bengkulu. Lahan penelitian yang digunakan letaknya dekat dengan pemukiman
warga dengan topografi lahan datar, terbuka, serta kondisi lingkungan yang relatif aman.
Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu
dosis pupuk kotoran walet (0 ton ha, 5 ton ha, 10 ton ha, 15 ton ha, 20 ton ha, 25 ton ha
dan 30 ton ha) yang dikombinasikan dengan pupuk N,P,K sintetik dengan dosis setangah
dari dosis anjuran. Dosis anjuran adalah 435 kg ha urea,250 kg SP-36 kg ha dan 125 kg
ha KCl. Data hasil pengukuran dan pengamatan kemudian dianalisis menggunakan
analisis sidik ragam ANOVA (Anlisis of Varians) pada taraf 5% jika terdapat pengaruh
nyata maka dilanjutkan dengan uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf
5%.
Hasil penelitian menunjukkan Pola tinggi dan jumlah daun tanaman bawang merah
pada berbagai dosis pupuk kotoran walet cenderung positif, dosis pupuk kotoran walet
terbaik adalah pada W3, W4, W5 dan W6,Penggunaan pupuk kotoran walet dengan dosis
20 ton/ha yang dikombinasikan dengan setengan dosis anjuran pupuk kimia sintetik,dapat
meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu 2024).